wedding

1.3K 137 9
                                    

~(Jika laut kebahagiaan itu ada, Thomas yakin dirinya sudah tenggelam ke dasarnya.)~

.

.

.

Seharusnya hidup itu seimbang; seimbang antara bahagia dan sengsara, seperti yang sering Thomas pikirkan saat ia kesulitan bernafas pada setiap detik yang membawanya berjuang menyeret tubuh temannya yang nyaris mati melalui kota terbakar, berpacu dengan waktu di suatu tempat di masa lalu. Rasanya sudah seabad yang lalu semenjak terakhir kali dirinya mempertanyakan itu━mengapa kesengsaraan terus merenggut keberuntungannya, dan ia hampir dilumat oleh dunia.

Akan tetapi kini, melihat Newt di depan matanya; senyum secerah matahari yang menyilaukan di wajahnya. Setelan putih yang disiapkan Sonya sebelumnya menambah ketampanan pemilik tubuh tinggi ramping itu. Thomas yakin ia telah menemukan keseimbangan itu. Dengan seluruh kesakitan dan penderitaan yang dunia timpakan padanya di masa lalu, Newt adalah kebahagiaannya; bahkan jika itu hanya Newt, semua lebih dari cukup, bahkan terlalu sempurna.

Newt melempar senyum dan Thomas tak bisa berhenti terpana. Bahkan jarak langkah-langkah yang membawa Newt padanya terasa begitu panjang. Thomas ingin meneriakkan sesuatu pada Minho yang berjalan mengiringi Newt ketika mereka melintasi petak di tengah-tengah barisan kursi.

Thomas lupa pada Gally yang berdiri mendampinginya. Ia merasakan remasan pelan di bahu. Ketika menoleh, Gally mengangguk padanya. Ia merasa tak siap tetapi ia harus. Telapak tangan Thomas berkeringat. Ia berusaha mengusir gugup tetapi gagal ketika fokusnya tak bisa teralih dari senyum Newt yang semakin dekat. Ia khawatir jantungnya akan melompat sebab begitu kerasnya debaran itu bertalu dalam dadanya.

Ini adalah hari penting. Semua sempurna dan jika laut kebahagiaan itu ada, Thomas yakin dirinya sudah tenggelam di dasarnya. Ia ingat betapa gugupnya dia saat menunggu jawaban Newt di tengah-tengah padang bunga matahari sekitar empat minggu lalu, lalu perasaan gembira yang segera menelannya ketika akhirnya Newt mengangguk sementara kilau senyum terus melekat di matanya. Kemudian mereka membuat seisi pulau sibuk oleh hingar-bingar. Vince bersikeras menggelar pesta sederhana untuk upacara pernikahan mereka, dan rekan-rekannya sepakat meminjamkan tangan dan tenaga mereka.

Thomas menyukai bagaimana setelan hitam yang membalut tubuhnya ini menaikkan rasa percaya dirinya. Baik setelan hitam miliknya dan setelan putih Newt adalah berkah tangan Sonya dan Harriet. Dijahit dari tiruan pola-pola dalam majalah mode bekas yang dulu sempat mereka selamatkan dari kapal.

Ketika akhirnya Thomas berhasil menahan jiwanya agar tidak melayang tinggi begitu tepuk-tangan menyudahi sesi pidato singkat Jorge, ia tersenyum masih gugup. Ia berhasil memasangkan cincin di jari Newt tanpa bergetar, dan ia berhasil menekan semua luapan itu di hadapan senyum Newt yang terlalu menyilaukan. Pasangan pengantin silakan berciuman, suara orang tua itu terdengar meyakinkan ketika Thomas menemukan mata Newt mengerjap padanya, menunggu.

Ia merasakan titik air menetes di sudut mata. Kebahagiaan ini terlalu penuh, hampir membuat jantungnya meledak. Ia takut bila ini hanya mimpi atau semacam kesenangan sesaat, tetapi kemudian ia berjuang menyingkirkan seluruh ketakutan itu menjauh.

Ia hanya ingin memikirkan Newt, pesta pernikahan, dan hari bahagia mereka.

Jadi ketika Newt meraih tangannya, Thomas balas meremas tangannya lembut. Thomas tersenyum ketika paham Newt ingin dibimbing. Newt jadi yang pertama mendekat dan meliminasi jarak wajah mereka, sebelum Thomas beringsut menarik pinggangnya. Dan mereka saling mengklaim bibir bersama. Kilat meledak di sekujur tubuhnya tetapi perlahan-lahan itu menjadi tenang dan badai di cakrawalanya hilang. Ciuman mereka selembut ombak yang mendebur di pantai hari itu.

Newt adalah semua kesempurnaan dunia dan semua kebahagiaan yang langit tumpahkan untuknya.

Ada sapuan ringan yang hangat; manis di bibir ketika ribuan kupu-kupu terbang menggelitik paru-paru. Ia hampir dibuat meleleh dan berpikir untuk menikmati momen ini sedikit lebih lama, tetapi puluhan pasang mata dari para tamu undangan itu cukup untuk menyadarkan mereka berdua.

Ketika akhirnya Newt melepas tautan bibir mereka, Thomas merasa kosong. Tahu Newt juga merasakan hal yang sama, ia memandangnya lembut. Tak henti mengagumi wajah tampan itu ketika bibirnya basah dengan pipi memerah.

"Thomas ..."

"Newt ..."

Thomas mengeratkan lilitan jari-jemari mereka ketika Newt mengangguk padanya.

Mereka menoleh pada pengiring pengantin mereka, Minho dan Gally yang menyeringai dan saling mengedipkan mata menggoda. Brenda, sang pembawa acara melanjutkan narasinya dan pasangan pengantin itu bergabung dengan pesta.

Fokusnya masih terpusat pada Newt ketika tangan saling menggenggam. Ia ingin mencium Newt, merengkuhnya dan membisikkan semua kata-kata cinta, tetapi kemudian merasa cukup oleh tautan tangan mereka berdua ketika ia bertekad untuk melindungi Newt, menjaga dan membahagiakannya.

Newt tersenyum padanya. Thomas mengunci tatapan mereka sehingga ia yakin sepenuhnya bahwa ini nyata; Newt begitu hidup dan bersinar. Mata coklatnya yang indah mencerminkan seluruh kebahagiaan mereka. Bahkan jika momen ini adalah tebusan, jika seluruh penderitaan itu adalah syarat untuk menemukan Newt-nya di ujung persimpangan agar kemudian mereka mewujudkan impian bersama, Thomas akan rela melalui (ujian) kesengsaraannya lagi dan lagi.

 Bahkan jika momen ini adalah tebusan, jika seluruh penderitaan itu adalah syarat untuk menemukan Newt-nya di ujung persimpangan agar kemudian mereka mewujudkan impian bersama, Thomas akan rela melalui (ujian) kesengsaraannya lagi dan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Newtmas wedding fanart by Momo Aru on FB

Semua Bintang di Langitmu | NewtmasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang