teluk harapan

312 51 0
                                    

~("Ini seperti teluk harapan." Thomas berkata lagi. Menatap bangga semua hasil kerjanya di sana.)~

.

.

.

Jika pekerjaan Newt adalah bertani maka Thomas bekerja sebagai pembangun. Ia dengan Minho menekuni pekerjaan bersama Gally sebagai kepala penanggung jawabnya.

Sementara Minho terjun langsung menangani pembangunan rumah-rumah, Thomas berada dalam divisi yang berbeda dan ia tidak benar-benar menangani konstruksi ataupun pertukangan.

Thomas bertugas di sektor khusus yang baru terbentuk. Tim pembangkit listrik, begitu sebutannya. Dan seperti namanya, itu adalah satu divisi yang bertugas mencanangkan proyek pengembangan dan pembangunan pembangkit tenaga listrik.

Markas mereka berdiri di salah satu teluk yang berlokasi di pesisir, sebelah timur laut desa━yang kemudian disebut sebagai Dermaga Listrik. Mereka akan membangun pembangkit bertenaga air. Masyarakat sangat antusias menanti keberhasilan proyek ini. Mereka mengumpulkan sisa-sisa ingatan tentang listrik dan teknologi di masa sebelum bencana, membayangkan desa yang bercahaya di malam hari.

Siang itu setelah berkutat dengan diagram dan cetak biru yang membuat pusing kepala, Thomas menerima kejutan.

Newt meninggalkan ladang yang terletak di belakang desa. Di tengah jalan melewati lokasi pembangunan, ia bertemu Minho. Newt mengajaknya singgah ke Dapur Umum sekaligus mengunjungi Thomas ke Dermaga untuk mengantarkan bekal mereka.

Kebetulan, Gally tengah melaksanakan inspeksi di sana sehingga ini menjadi kesempatan langka mereka berkumpul bersama.

Mereka berempat duduk mengelilingi meja.

Thomas tak henti menatap dengan takjub melihat Newt yang menata baskom, mangkuk dan piring penuh lauk dan sayur-mayur. Aroma kaldu dan olahan rempah memenuhi udara, menggugah selera. Thomas merasakan perutnya sudah kelaparan, tetapi ia lebih heran dan ingin tahu mengapa Newt jauh-jauh datang membawakan bekal mereka. Momen ini belum pernah terjadi.

"Terlalu takjub sampai tak sanggup menutup mulutmu, Thomas?" Minho menepuk bahunya agak keras.

"Ekspresimu sama sepertiku, saat tadi melihatnya datang berjalan kaki. Yah, aku lebih senang membuang batu dan kapur itu, jika itu berarti kesempatan jalan-jalan berdua bersama Newtie."

Thomas tidak terpengaruh oleh godaan Minho. Perhatiannya masih terarah sepenuhnya pada Newt ketika mereka sudah mengisi piring masing-masing dan mulai menyantap makanan.

"Newt. Kau tak perlu membawakan semua ini. Maksudku, sudah ada yang bertugas mengantar bekal ini kan?"

Newt menjentikkan sendok di piring. "Kau tak senang melihatku berkeliaran di depanmu?"

"Newt, bukan begitu━"

"Hargai saja, Thomas. Newt hanya merindukanmu. Dia ingin makan siang bersamamu." Minho menyeringai lebar.

Wajah Newt memerah seketika. "Diam, Minho."

Newt sangat manis ketika mencurahkan perhatian seperti ini. Thomas berusaha menahan agar rona di wajahnya tidak terlalu kentara.

"Terima kasih, Newt," kata Thomas. "Aku hanya tidak enak melihatmu berjalan jauh dari ladang hanya untuk melakukan semacam ini."

"Makan saja, Tommy. Jangan katakan apapun seolah yang kulakukan untukmu seperti menyia-nyiakan waktu."

Semua Bintang di Langitmu | NewtmasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang