~(Newt sangat lelah. Ia lelah terhadap diri sendiri; takut bila Thomas tahu penyebab kegelisahannya, ia akan dibenci dan dijauhi.)~
.
.
.
Newt melewati sepanjang sisa malam dengan membolak-balikkan tubuhnya di tempat tidur. Hatinya kosong dan jiwanya kering. Setengah gelisah dan setengah takut.
Rasanya menyakitkan setelah selama ini ada seseorang yang menemanimu, tetapi tiba-tiba dia pergi, dan untuk suatu alasan dia menyingkir darimu.
Newt membenci dirinya sendiri karena ini. Tetapi ia tidak punya pilihan selain memendam perasaannya. Lebih baik begini. Thomas tidak perlu mengetahui masalahnya, sebab jika tahu bisa saja itu menyakitinya. Tetapi gambar wajah Thomas dengan tatapan terluka yang nyaris membuat pertahanannya hancur itu masih terngiang di benaknya.
Newt sangat lelah. Ia lelah terhadap diri sendiri; takut bila Thomas tahu penyebab kegelisahannya, ia akan dibenci dan dijauhi.
Tidak. Newt tidak membenci Thomas ataupun marah padanya. Ia hanya baru terbangun dari mimpi buruk yang memutar ulang kilas balik kenangan lama. Momen mengerikan saat ia nyaris membunuh Thomas suatu malam dari berjuta tahun lalu. Mimpi itu membuatnya takut. Mimpi itu membawa traumanya kembali. Cemas bila suatu saat nanti virus itu kambuh dan menggerogoti jiwanya lagi, atau ia akan dikendalikan olehnya; kembali menjadi crank tak bermoral yang secara membabi buta mencelakai belahan jiwanya lagi.
Newt yakin dirinya sudah sembuh━serum Thomas berhasil menyembuhkannya. Tetapi, apakah ada bukti bahwa virus itu tidak akan kembali menyerang dirinya? Meskipun Thomas sudah berjuta kali meyakinkan bahwa serumnya pasti bekerja dengan sangat baik. Thomas dengan segala optimisme dan impulsivitas-nya yang menjengkelkan itu, jelas hanya ingin menenangkannya.
Bagaimana bila ternyata virus itu kembali menghancurkannya lagi? Tidak ada bukti sama sekali (selama ini) bahwa mereka semua benar-benar aman dari ancaman virus suar itu. Sebab bila ada, mengapa ia masih dihantui mimpi buruk lagi?
Newt mendesah keras ketika menyadari bahwa hari sudah pagi. Di luar jendela, jejak fajar tertinggal di bawah bayang-bayang sinar matahari yang memutih.
Newt memaksa dirinya bangun dan menyeret kakinya ke kamar mandi.
Lima menit kemudian saat berkutat dengan kompor di dapur, ia menghela napas pedih menyadari betapa sepinya rumah tanpa Thomas.
Ya ampun! Apa yang baru dia lakukan pada Thomas━kekasih dan suami yang tidak bersalah itu?
Tiba-tiba Newt menyesal. Tetapi ia tetap menyibukkan diri sambil setengah berharap Thomas tidak muncul terlalu cepat━setengah lainnya berharap Thomas segera datang mengetuk pintu. Ia membayangkan dirinya menjatuhkan diri dalam rengkuhan Thomas dan meminta maaf atas kelakuannya semalam.
Apa yang harus ia katakan untuk meminta maaf nanti?
Newt baru saja berpikir demikian ketika tiba-tiba terdengar suara langkah sepatu yang diseret; lalu ketukan konstan di lantai kayu. Ia hampir melonjak (sedikit girang dan was-was) begitu kemudian langkah kaki itu semakin mendekat, diikuti bunyi pintu kayu yang berkeriut.
Detik berikutnya Thomas sudah berdiri di ambang pintu dapur.
Newt meletakkan mangkuk sup ketika menyadari dua piring kosong telah ditata berhadapan di meja.
Kepala Newt masih tertunduk ketika Thomas menatapnya dari ambang pintu. Pemuda itu berdiri dengan cara menopang berat tubuhnya bergantian saat ia menggosok-gosokkan telapak kaki kanan dengan punggung kaki kiri. Thomas masih membisu ketika mulutnya terbuka kemudian menutup kembali. Tampak bimbang hendak bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Bintang di Langitmu | Newtmas
FanfictionDengan seluruh rasa sakit dan derita yang dunia timpakan padanya di masa lalu, Newt adalah pusat kebahagiaanya; bahkan jika itu hanya Newt, semua lebih dari cukup, bahkan terlalu sempurna. [Newtmas Stories: kisah-kisah di Haven, di mana Thomas dan N...