Tertidur di Sofa

2.6K 276 0
                                    

Dan bodohnya aku sampai aku lupa tidak mengajaknya makan, karena terlalu bersemangat berjalan bersamanya.

Dan karena dia sudah sangat capek ku suruh saja dia istirahat sambil menunggu makanan yang di belikan oleh karyawan suruhan mami.

Saking lamanya menunggu. Dia tertidur di sofa.
"Kasian banget nih anak, pasti dia capek" batinku.

Sontak saja membuatku tersentuh untuk pindah ke sampingnya membantunya menopang kepalanya.
Ku taruh kepalanya di pundak ku.

Dia pun mengambil posisi yang mungkin nyaman menurutnya saat tertidur.
Tak ku sia-siakan kesempatan kali ini. Ku pandangi setiap inci wajah imut nan cantiknya itu.

"Dari dekat gini dia terlihat sangat cantik, pipinya caby pengen cubit deh. Bibirnya bikin gemes banget sih." Batinku.

Melihatnya tertidur pulas membuatku jadi merasa mengantuk, Aku pun juga ikut tertidur, dengan posisi saling bersender satu sama lain.

Pov end.

***
Di sisi lain.
"Makananya taruh mana Bu" tanya karyawan maminya Jason.
"Kamu taruh sini aja, biar saya sendiri yang taruh di dalam. Ini kamu ambil alih dulu ya" ucap mami Jason sambil mengambil makanan yang telah di pesan Jason.

Saat memasuki ruangan kantor mami Jason melihat pemandangan yang sangat indah 'menurutnya'.

Di mana Jason dan juga Dinda tidur di sofa dengan saling bersandar satu sama lain.

"Mami seneng Je kamu bisa bahagia lagi. Mami harap Dinda bisa mengembalikan mu dari keterpurukan. Mami harap Dinda gak akan nyakitin kamu," gumam mami Jason sambil menaruh makanan di meja.

Karena tak mau mengganggu tidur mereka berdua. Mami Jason meninggalkan mereka berdua agar nyenyak tidurnya.

Selang saat mami Jason menutup pintu, itu membuat sedikit suara yang membuat Dinda terbangun dari tidurnya.

Dinda pun mengerjab-ngerjabkan matanya. Terlihat jelas wajah Jason dengan jarak yang sangat dekat.

"Ganteng banget sih, udah manis, pinter, tajir, senyum manis, mata sipit, badan tinggi, bibirnya" batin Dinda dengan reflex mengarahkan tangannya mendekati bibir Jason.

"Bibirnya sexy banget" batinnya.

Saat tangan Dinda hampir mendekati bibir Jason, Jason terbangun dari tidurnya, dia pun mengerjapkan matanya.

Sontak saja Dinda mengalihkan tangannya alibi untuk memukul Jason.

"Ih.. apaan sih kok lo tidur sini, pakek peluk-peluk lagi." ucapku.
Sontak saja Jason kaget dengan perlakuan yang ku berikan.

"Gue kan cuma.." ucapnya terjeda.
"Awas aja ya lo macem-macem sama gue" ucapku lalu sedikit menjauh darinya.

"Gue gak bakal macem-macemin lo kok. Tenang aja," ucapnya sambil mendekat ke arahku.

"Kecuali lo mau gue macem-macemin" bisiknya tepat di telingaku. Sontak itu membuatku terbelalak dan merasa merinding karena tertepa nafasnya.

"Ihh apaan sih, dasar Mesum" ucapku sambil mendorongnya agar sedikit menjauh dariku.

"Eh kalian udah bangun, tadi mau mami bangunin tapi kalian tidurnya nyenyak banget" ucap mami Jason saat memasuki ruangan itu.

"Eh mami" ucapku.
"Udah gak papa kok. Itu makanannya di makan dulu" ucap mami Jason.

" Mami mau kemana?" Tanya Jason pada maminya.
"Mami mau pulang" sahutnya sambil mengambil tas yang ada di meja kerjanya.

" Oh.." sahut Jason.
" Habis ini kalian mau kemana?" Tanya mami.
"Pulang mi, kasian Dinda pasti capek" sahutnya, aku pun hanya tersenyum getir.

"Gak mau main ke rumah Din?" Tanya mami Jason.
"Lain kali aja mi" tolakku sambil tersenyum.

"Ya udah mami duluan ya. Cepet di makan, makanannya " ucapnya sambil berlalu meninggalkan kami berdua.

"Ya udah di makan dulu, nanti gue anter lo pulang" ucap Jason padaku.

"Iya" ucapku sambil menikmati makananku. Karena aku udah terlalu capek dan lapar hari ini aku memakan makananku sangat lahap.

Tanpa ku sadari Jason melihatku makan, saat tersadar.
"Kok lo lihatin gue kayak gitu sih?"tanyaku padanya.

" Enggak lo lucu aja kalok lagi makan," ucapnya.
"Kayak anak kecil,imut banget" sambungnya sontak aku merasa malu dengan ucapannya tadi.

"Udah cepetan habisin" ucapnya sambil memakan makanannya.

Selesai makan kami berdua pulang.
"Udah?" Tanyanya.
"Udah kok. Mau pulang sekarang?" Tanyaku balik.

" Ya terserah lo sih mau balik sekarang atau" ucapnya terjeda dan mendekat ke arahku.
"Kita berduaan dulu kayak gini" ucapnya saat di sampingku.

" Lo jangan buat gue baper ngapa!, Udah ngaku-ngaku jadi pacar gue segala. Gak enak tau sama nyokap lo kalok kita ketahuan" cercaku padanya.

"Santai aja sih, bentar lagi lo juga bakalan jadi pacar gue" ucapnya.

"Wah Pede banget sih" cibirku.

"Ya gue tau itu"ucapnya terjeda.
" Ya mau gimana lagi dong cepat atau lambat lo pasti jadi milik gue." bisiknya tepat di telingaku dan sontak membuatku merinding olehnya, pipiku seketika bersemu merah.
Dia pun sedikit menjauh dariku.

Jangan lupa like dan komennya ya.
See you next part

Suamiku CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang