Pelaksanaan 1

749 47 10
                                    

Hay-hay
Kalian apa kabar..
Maaf gantung ceritanya lama ya..
Dan makasih buat yg setia menanti next partnya.

_____________________

Sepulang dari rumah Dinda aku segera menemui Doni.
Saat aku termenung sendiri bayang-bayang senyuman Dinda masih terasa sangat jelas di mataku.

" Astaga belum ada 1 jam aku sudah rindu banget." Kubuka hpku ku pandangi beberapa fotoku bersamanya. Senyum indah terukir di bibirnya. 'MANIS' yaps itu menggambarkan dirinya.

"Bro udah lama? Senyum-senyum sendiri awas ke sambet lu" ucap Doni membuyarkan lamunanku.

Hampir saja hp ku terjatuh saking kagetnya.
" Kebiasaan banget sih. Kalok gue sampek kena serangan jantung lu mau donor jantung lu ke gua? Bisa-bisa gagal nikah gue." Ucapku sambil mengusap-usap dadaku

"Sorry sorry. Elu sih cengengesan sendiri. Lihat apa sih lo bro? Nonton film dewasa ya sini2 ikutan gue " ucapnya tanpa filter.
Ku pukul kepalanya. Semua orang menatap ke arah kami berdua.

" Berisik banget sih. Sini duduk gue ada proyek buat lu. Ini sih proyek kilat ya. Lu harus kerahin semua anak buah terbaik lu"
" Ini foto bangunannya. gue mau lu perbaiki lagi." Menunjukkan hp ke pada Doni.
"Dan ini sketsa bangunan barunya." Menyerahkan kertas sketsa yg telah aku buat sebelumnya.

"Bukannya ini panti asuhan ya? Terus anak-anak pantinya mau lu taruh mana? "
" Udah deh itu urusan gue. Lu fokusin aja ke bangunan ini. " Ucapku.

" Sejak kapan lo perduli sama anak-anak panti? Lo gak lagi di hipnotis kan Jas?" Doni menatapku dengan tatapan seriusnya.

" Iya gue di hipnotis.. puas lo.
Gua lakuin ini buat Dinda." tuturku
" Gebetan mana lagi tuh. Banyak bener deh perasaan. "

" Bersik banget lu Dinda calon bini gue. Dah-dah ikutin aja apa kata gue. Ini DP nya. " keluarin amplop cokelat

" Gua mau semua materialnya pakek kualitas paling bagus. Gue percayain ini sama lo. Gue harap lo gk kecewain gue "

" Mana berani sih bro. Tenang aja 1 bulan udah beres kok. Masalh material gue selalu pakek kualitas yg terbaik."
" Gue pegang omongan lo. Sisanya gue transfer setelah bangunan setengah jadi ya."

" Dah lah bro lo kayak sama siapa aja. Ya udh gue duluan. Besok kita mau survei bangunannya dulu "
" Ya udah terserah lo aja gimana enaknya. Gue udah percayain sama lo.. yg penting lo gk kecewain gue. Thanks udah luangin waktunya. "
" Santai aja "
Doni pun pergi ninggalin aku sendiri

***

Sepulang dari cafe. Aku pun ingin mengistirahatkan diri. Tetapi bayang-bayang dinda menghantui ku.
Ada beberapa pesan masuk belum sempat terbaca olehku.

Dinda :

Bubu kamu jangan lupa makan ya. Jangan lupa mandi juga solanya baunya sampek sini 😂.

Akupun tersenyum melihat pesan yg di tulis di Dinda.

" Bisa-bisanya. Oh iya emang aku belum mandi ternyata. "
Aku pun segera membersihkan diriku. Rasanya sangat segar ternyata.

Selesai mandi aku berinisiatif untuk menelfon Dinda.
Hanya nada ada nada panggilan yg terdengar.

" Mungkin dia sudah tidur".
Aku pun segera menyusulnya ke alam mimpi.

****

Dinda,
Ke esoknya paginya.
Entah semalam aku tertidur jam berapa. Saat ku cek hpku  ternyata Jason menelfon ku.

Jam menunjukkan pukul 6.30. aku segera bersiap-siap untuk bekerja.
Seperti biasanya aku sempatkan diri untuk sarapan.
Selesai sarapan aku pun segera berangkat ke kantor.

" Masih mau tetep kerja di perusahaan Jason?" Tanya mama saat melihat ku sibuk mengecek isi tasku.
" Iya mah. Bosen di rumah".

" Bukannya minggu depan kalian udah nikah? Harusnya kamu gk boleh bertemu Jason dulu. Kita akan siapkan semua kebutuhan nikah kalian".

" Iya-iya mah hari ini terakhir kerja kok. Nanti aku bilang ke Jason. Toh mami pasti juga bakal bantu siapin semuanya." Jawabku memberikan alasan.

" Aku berangkat dulu ma " ucapku saat keluar dari rumah.

" Aku berangkat dulu ma " ucapku saat keluar dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat aku keluar rumah.
" Hay baby aku kangen. " Ucapnya sambil memelukku.
" Loh kamu udah di sini ? Kenapa gk masuk aja?. "
Dia pun hanya tersenyum dan melihat jamnya
" Lumayan lah perlu waktu 20 menit menunggu agar aku bisa ketemu bidadari ku"
Aku pun hanya bisa tersenyum dan mencubit pipinya.
" Kamu tuh ya bikin aku gemes aja. Mau masuk dulu?"

" Lain kali aja aku mampir, nanti ada jadwal meeting pagi kan? " Tanyanya padaku
" Oh iya ada"
Kami pun berangkat menuju kantor.

Seperti biasanya semua orang menatap kami berdua. Ada saja yg mereka bicarakan. Kami berdua tidak ambil pusing soal itu.

" Aku keruangan ku dulu ya " pamit ku saat melewati ruangan ku.
" Ikut kek kantor ku dulu aja yuk bubu" rengekannya.

Aku pun hanya mengikuti langkah kakinya.
Saat masuk ruangan.
Nampak seorang wanita yang menurut ku tak asing itu. Wanita itu langsung memeluk Jason.

" Bubu aku kangen ". Jason hanya terdiam di tempat, dan segera melepaskan pelukan wanita itu.
" Apaan sih lo. Udah gue bilang kita gk ada hubungan apa-apa lagi" bentak Jason pada wanita itu.
Wanita tersebut pergi dengan menatap sinis ke arahku.

Maaf ya segini dulu. Semoga gk garing-garing banget dan aku bisa up terus.
Papay

Suamiku CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang