"Bubu?" Dia memanggilku.
"Kenapa sih by?" Tanyaku balik."Kamu gak bohong kan soal yang tadi?" Tanyanya padaku.
"Soal yang mana sih by?" Tanyaku balik."Soal kamu yang di jodohin sama aku" ucapnya sambil memandang ke arahku.
"Udah aku bilangin kan by. Kamu tanya aja ke papi sama mami kamu" jawabku malas." Ah kamu by di tanyain juga" ucapnya sambil mencubit hidungku.
" Awwh.. sakit by. Jangan cubit-cubit" eluhku padanya.
" Oh gak boleh cubit ya?.
Terus bolehnya di apain by?" Tanyanya padaku sambil tersenyum."Di elus-elus aja" sahutku.
"Kayak gini?" Tanyanya saat mempraktekan apa yang aku bilang." Nah iya gitu" ucapku tapi di akhirinya dengan cubitan.
"By.." ucapku sambil menatap ke arahnya."Gemes sih by, makanya kamu jangan goda-goda aku gitu." ucapnya sambil tersenyum.
"Perasaan aku gak lagi godain deh" cibirku." Iya bukan kamu tapi pipimu, hidungmu, matamu, senyum mu, dan satu lagi" ucapnya terjeda, lalu mengusap bibirku.
"Kamu tuh ya" ucapku sambil meninju pelan lengan tangannya."Konsen nyetirnya" ucapku.
"Iya-iya" dia pun mulai fokus dalam menyetir.Sesampainya di tempat meeting.
"Selamat datang tuang Jason mari silahkan duduk" ucap Pak Galih selaku Client kami."Baik pak terimakasih" diapun mendudukan dirinya di salah satu kursi yang sudah di sediakan.
"Oh ya ini sekretaris Tuan?" Tanyanya pada Jason.
"Iya saya sekretaris pribadi tuan Jason." Jawabku padanya.
"Oh maris silahkan." Ucapnya mempersilahkan ku untuk duduk.Dan meeting pun di lakukan dengan hitmat, Jason dia tipe orang yang sangat profesional, dia di setiap meeting dengan client selalu saja dia mengakhiri dengan deal. Dan banyak proyek yang di menangkannya.
"Terimakasih atas kerja samanya tuan Galih" ucapnya sambil menjabat tangan lawan bicaranya.
"Senang bisa menjalin kerja sama dengan anda tuan." Ucapnya menjabat balik tangan Jason."Anda masih muda tapi soal kinerja memang dapat di acungi jempol. Sebab itu banyak client yang menjalin kerja sama dengan anda bisa merasa puas" puji tuan Galih.
"Anda bisa saja, saya hanya menjalankan sesuai dengan apa yang di sepakati. Dan saya akan usahakan yang terbaik. Kepuasan kalian adalah motivasi kami." jelas Jason pada tuan Galih.
"Kalau begitu saya permisi dulu" pamitnya pada tuan Galih.
"Iya silahkan" aku dan Jason bergegas untuk keluar dari ruangan itu.
"Habis ini kita ke mana by?" Tanyanya padaku.
"Ada meeting satu lagi by setelah jam makan siang sih" ucapku.
" Ya udah kita makan dulu ya?" Ajaknya padaku.
"Iya by" ucapku mengiya kannya.Kami pun segera menuju restoran terdekat dengan kantor itu.
Sesampainya kami di sana Jason langsung memesan beberapa menu. Sambil menunggu kami bercengrama."Oh iya by nanti ke salon mami ya?" Ajaknya padaku.
"Tapi kan habis ini aja pertemuan client lagi by" sahutku sambil menatap ke arahnya." Iya kah?" Tanyanya padaku.
"Iya by. Mungkin lain waktu aja by" kataku kepadanya.
"Ya udah deh by, besok-besok saja kalok lagi senggang ya" ucapnya.
"Iya" ucapkh mengiyakannya."Dinda?" Seseorang memanggilku, dari segi suara nampak tak asing bagiku.
Aku pun menoleh untuk memastikan siapa yang memanggilku barusan.
"Kok kamu di sini?" Tanya papa padaku.
"Eh papa tadi barusan ada meeting sama client kantornya deket sini jadi mampir makan dulu pa." Jelasku pada papa."Terus papa kok di sini?" Tanyaku balik padanya.
"Sama tadi abis ada meeting sekitar sini, jadi cari makan dulu. Kamu kesini sama siapa?" Tanya papa padaku."Eh om, saya Jason putra dari pak Billy" ucapnya sambil menyalami papa.
"Jason.. anaknya Billy, wah calon menantu papa" ucapnya sambil tersenyum ke arah Jason. Jason pun merasa salah tingkah di buatnya.
"Oh iya om, maaf soal yang kemarin ya, soalnya Jason gak tau kalok.." ucapnya terjeda.
"Udah gak papa Om maafin kok. Ya setidaknya jangan ulangi itu lagi" ucap papa memotong pembicaraan Jason."Oh iya papa udah makan atau masih mau makan?" Tanyaku ke pada papaku.
"Ini masih mau makan" jawabnya."Gabung aja om, biar Jason yang traktir. Tanda minta maaf Jason" ucap Jason.
"Hmmn.. ya udah kalok kslian makasa.
sekali-sikali makan gabung sama anak muda." Ucap papa dambil tersenyum, lalu duduk di kursi sebelahku.Papa langsung memesan beberapa menu. Sambil menunggu kami berbincang-bincang.
"Oh iya gimana kerjaanmu di kantor?" Tanya papa pada Jason.
"Ya begitu lah om, banyak kerjaan, tapi lancar-lancar aja kok" jelasnya.
"Kerja yang bener. Oh iya kapan main kerumah kami?" Tanyanya lagi.
"Belum tau om, nanti mau bicarain dulu sama papi dan Mami" jawabnya.
"Ya kenapa harus tunggu mami papi mu. Mereka pasti sibuk. Ya main ajalah kerumah" ucap papa
"Hmmm iya om kalok lagi senggang" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku CEO Tampan
Teen Fiction⚠️( TIDAK DI TERUSKAN )⚠️ Kisah yang menceritakan Jason sang SadBoy dengan Sekretaris pribadinya yang juga SadGirls. memulai hubungan baru dengan orang yang baru. bagaimana ceritanya. stay terus ya, jang lupa juga tinggalkan komentar dan likenya ya..