Mencoba Dress

2.5K 282 2
                                    

"mau ngapain sih ini sebenarnya dia? Misterius banget sih tuh anak" batinku.

"Pakek acara bilang gue pacarnya. Kenal aja baru kemaren, ahh sial banget sih gue" gumamku.
Aku memilih untuk duduk di salah satu bangku yang tersedia di sana.

"Lebih baik aku duduk aja lah. Bodo banget soal Jason" gumamku.

Setelah hampir setengah jam Jason akhirnya muncul di hadapanku.

"Udah?" Tanyanya.
"Apanya?" Tanyaku balik.

"Aduh kamu tuh di suruh pilih baju malah duduk, ayo sini ikut gue." ucapnya sambil menarik tanganku agar aku segera bangun dari dudukku.

Tetapi dia terlalu kencang menarikku dan itu membuatku terjatuh menindihnya.

Cukup lama kami berada di posisi itu. Kami saling memandang satu sama lain tanpa berkedip.

"Ganteng banget sih, pengen bungkus deh bawa pulang" batinku.
"Mikirin apa sih gue" Batinku.

"Eheeemm maaf mbak dan masnya ini tempat umum, gak enak kalok di lihat sama pengunjung lain" ucap seseorang yang menghampiri kami, akhirnya kami berdua tersadar, lalu segera bangun dari posisi kami.

"Maaf mbak hanya kecelakaan kok" ucap Jason memberikan alasan.

"Iya" sahutnya sambil berlalu pergi.
"Kecelakaan tapi di enakin" gerutu orang tersebut sambil berlalu yang masih terdengar olehku.

"Elo sih narik gue terlalu keras." Eluhku.
"Tapi kamu nyaman kan?" Ucapnya sambil memainkan rambutnya.

"Hah?" Tanyaku.
"Buktinya kamu gak mau bangun dari atasku tadi saat menindih ku" ucapnya.

"Dah lah gue mau pulang" ucapku.

"Eh siapa suruh pulang sini ikut gue" ajaknya sambil menarik tanganku. Akhirnya aku hanya pasrah dan menuruti saja.

Dia memilih beberapa Dress, dan aku hanya diam memperhatikannya saja.

"Nih" ucapnya sambil memberikan Sekitar tiga sampai empat drees yang di berikan padaku.
"Hah?" Ucapku.

"Lo cobain Dress ini, coba Satu-satu terus tunjukkin ke gue" ucapnya.

Aku menuruti kata-katanya, aku berjalan ke ruang ganti untuk mengganti pakaianku.

"Sebenernya mau apa sih tuh orang, gue di dandanin apa lagi." gerutuku saat memasuki ruang ganti.

"Wah gak bener nih orang, masak gue di pilihin baju model kayak gini semua sih" eluhku saat mencoba Dress selutut waran Biru dengan beberapa hiasan di bagian depan.

Selesai mengganti bajuku dengan dress itu dengan malu-malu aku menuju ke tempat Jason menungguiku.

Tepat saat keluar dari ruang ganti ternyata dia ada di depan sana.

"Lumayan oke sih. Coba yang lainnya" ucapnya.

Aku segera masuk dan menggantinya.
"Uhh.. bikin repot aja nih orang" gerutuku.

Kali ini Dress selutut bernuansa putih dengan garis merah di pinggang dengan belahan rendah di bagian bawah.
"Baju model apa lagi si ini" gumamku.

Aku pun segera keluar.
"Ini bagus juga tapi kayaknya lo gak nyaman deh. Coba yang satunya." Ucapnya.

"Duhh sebenernya lo itu mau apain gue sih. Ribet tau" eluhku padanya.

"Mau ajak ajak lo Gereja" ucapnya spontan.
"Nikahin lo," sambungnya

"Dah gila ya lo" bentakku.
"Wahhh santai aja lah. Udah lah lo cobain aja dulu." Ucapnya.
"Gue gak akan apa-apain lo kok" lanjutnya.

Aku langsung masuk ke ruang ganti untuk ganti Dress yang lainya.

Kali ini menurutku cukup bagus, drees panjang warna merah dengan pita pinggang berwarna pink, bagus sih hanya saja belahan bagian bawahnya terlalu tinggi.

Selasai ganti aku keluar intuk menunjukkan dress ke tiganya.

Saat aku keluar dia terpaku olehku, dan sontak itu membuatku pipiku bersemu merah dan merasa salah tingkah.

Saat dia tersadar.
"Oke yang ini luar biasa. Coba satunya lagi" ucapnya.

Aku segera masuk dan mengganti drees yang terakhir.
Dress dengan warna pink dengan satu lengan dengan hiasan bunga putih. Cukup elegan menurutku. Karena gerah aku pun memutuskan untuk menguncir mencemol rambutku.

Selesai itu aku segera keluar untuk menunjukan dress terakhir yang dia pilih.

Jangan lupa like dan komennya ya gays.
See you next part

Suamiku CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang