Penguasa Jalan

2.1K 239 2
                                    

"Eh elo apa Fito Bramasta sih?" Tanya Evan sambil menilik Fito.

"Kok lo tau nama gue?" Tanya Fito sedikit bingung.
"Wah bener ya?" Tanyanya balik.

"Iya. Emangnya kenapa?" Tanyanya lagi.
"Lo kan pembalap liar kan? Gue pernah liat lo balapan sih juga pernah tanding sama tuh orang." Ucap Evan sambil melirik ke arah Jason.

"Oh dia si Penguasa jalan itu?" Tanya Bryan tak percaya.
"Iya yang dulu pernah beberapa kali jadi lawan gue" sahut Jason sambil tersenyum miring.

"Masak sih? Gue kok gak kenal lo ya?" Tanya Fito menilik kearah Jason.

" Udah lama kok gue gak main motor di jalanan lagi, dulu sering tapi juga jarang lawan lo" jelasnya.

"Wah sehoby kayaknya" sahut Defi

"Eh bentar tadi lo ngomong apa?" Tanyaku.
"Balap liar? Penguasa jalan?" Sambung ku sedikit bingung.
"Wah gue bilangin bonyok lo ya lo" ancamku pada Fito.

"Berisik deh lo. Awas aja berani ngomong ke bonyok" ancam Fito padaku.
"Awas aja ya lo sampek kenapa-napa gue aduin langsung sama bonyok lo biar semua fasilitas lo di tarik" ancamku.

"Makanya kalok naik motor selalu ngajak mati" cibirku lirih.

"Cewek mah emang gitu bro. Mainnya ngancem" sahut Bryan.
"Udah gak kaget sih gue sama tuh orang" sahut Fito.

"Bentar deh tadi kalok gak salah Jason juga suka balap liar?" Pikirku.
"Bahaya nih" batinku.

"Elo kelas tiga ini ya?" Tanya Bryan pada Gita.
"Iya" singkatnya.

"Oh, mau lanjut kuliah di mana?" Tanyanya lagi.
"Belum tau" jawabnya singkat.

"Oh.. lo adiknya Dinda ya?" Tanyanya lagi.
"Iya" ucapnya acuh.

"Haha mampus kan lo Bry di cuekin abis-abisan sama tuh cewek" cibir Jason.
Bryan pun hanya melirik sinis ke arah Jason.

"Tadi gue kira lo itu pacarnya Dinda" ucap Evan pada Fito.
"Eh enggak lah udah gila apa gue pacaran sama nih orang. Udah bawel nyebelin idup pula" ralat Fito.
"Ya jelaslah idup kalok gue mati udah gak di sini bego " ucapku sambil melotot ke arah Fito.

"Ati-ati tuh mata bisa copot" cibir Jason, langsung ku tatap sinis nan tajam kearahnya, dia pun menjadi salah tingkah di buatnya.

"Walau pun bukan sepupu, gue juga pikir-pikir kalok mau pacaran sama lo" cibirku.
"Bukannya di ajak naik motor romantis, eh elo malah ngajak mati kan bego" sambungku.

"Tapi keren tau Din " sahut Defi.
"Gak banget tau gak" sahutku.

" Tapi gue gak gitu kok" sahut Jason.
"Apaan sih lo" cibirku.
"Wah barbar juga nih cewek" ucap Evan.

"Kalian belum tau si Dinda aja" sahut Defi.

"Diakan kalok sudah berulah, berubah tuh anak jadi singa" ucap Gita yang ikut bicara.

Dan masih banyak lagi yang kita bicarakan.
Saat malam semakin larut.

"Eh gue duluan ya, ada kumpul sama anak-anak motor" pamit Fito pada kami semua.

"Cepet pulang lo, gue aduin om tante kalok sampek lo pulang malem terus kenapa-kenapa."ucapku.
"Iya-iya bawel lo" sahutnya

"Cie perhatian" sindir Bryan.

" Soalnya gue tadi yang ajakin lo. Jadi kalok lo kenapa-napa yang di salahin gue" sambungku.

"Ya gitu deh kebiasaan lo. Kenyang langsung pergi" cibir Defi

"Bodo." sahutnya sambil beranjak dari duduknya.

"Lain kali ikut nongkrong bareng lagi ya bro" ajak Bryan.

" Gampang deh bisa di atur" sahutnya.
"Gue pergi dulu ya" pamitnya pada kami semua lalu beranjak pergi.

Jason dari tadi terus memperhatikanku.
"Kak lihat deh orang yang satu itu lihatin kakak terus" ucapnya sambil memandang ke arah Jason.

Aku pun langsung memandang sejalur dengan Adikku itu.
"Dia atasan gue di kantor"  bisikku pada Gita.
"Oh keren juga ya kak" sambungnya lirih.

"Eh Din lo tau gak?" Tanya Defi terjeda.
"Enggak" sahutku singkat
"Gue belum ngomong bego" ucapnya.

Suamiku CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang