Hari Pertama Kerja

2.7K 312 5
                                    

Di sisi lain.

"Lumayan juga tuh cewek" ucap Evan saat Dinda dan juga Defi pergi.

" Iya kan, apa lagi tuh sekretaris pribadinya Jason" ucap Bryan tersenyum jahil pada Jason.

Jason pun langsung menatap sinis ke arah Bryan.
"Jangan macem-macem ke bawahan gue lo ya. Awas aja," ucap Jason memperingatkannya.

"Ampun bang jago" ucap Bryan dan di sambut tawa oleh Evan.

"Emang kenapa ? Kok si Bryan gak boleh deket sama tuh sekretaris lo?" Tanya Evan pada Jason.

" Secara adik lo itu playboy cap abal-abal. Suka gonta-ganti cewek." Cibir Jason.

"Jangan-jangan lo suka ya sama tuh cewek" ledek Bryan.

"Gak lah ngaco lo" sahutnya.
"Dasar ya kalian berdua tuh" cibir Evan.

Saat malam udah semakin larut. Mereka bertiga memutuskan untuk pulang kerumah.

****
Ke esokan paginya.

Di kediaman Dinda.
"Pagi ma, pa, Gita" sapaku ke mereka bertiga.

"Pagi" sahut mereka bersamaan.

"Gimana kak persiapannya?" Tanya Gita padaku.

"Ah kakak masak dandannya kayak gitu sih" cibir Gita saat menilikku.

"Emang harus gimana?" Ucapku.
"Rambutnya di urai aja, biar kelihatan lebih cantikdan feminim." Sarannya.

"Gak ah gini aja, lebih rapi" sahutku.

"Kamu yakin Din mau kerja di Winata Grub?" Tanya papa padaku.

"Dinda yakin kok pa. Dinda juga pengen mandiri pa." sahutku.

" Kenapa gak kerja di perusahaan papa aja sih Din" ucap papa meyakinkanku.
"Kamu bisa saja di posisi CEO di perusahaan papa. Kenapa juga harus melamar pekerjaan di tempat lain?" Ucap papa padaku.

"Biarin lah pah Dinda tentuin jalannya sendiri. Siapa tau dia masih butuh pengalaman buat ngurusin perusahaan kita." Sahut mama.

"Iya pa, Dinda juga masih perlu belajar pa, Dinda juga pengen mandiri. Jadi tolong izinin Dinda ya pa" ucapku ke papa.

"Ya udah kalok itu mau kamu, papa gak akan ngelarang kamu. Tapi jika suatu saat kamu sudah siap kerja di perusahaan papa, kamu tak perlu segan-segan untuk bilang ke papa ya" ucap papa padaku.

"Serius pa?" Ucapku.
Dan hanya di balas dengan anggukan kepalanya.

"Makasih ya pa" ucapku sambil berhamburan memeluk papaku.

"Dinda sayang papa deh." Ucapku.
"Papa juga sayang sama kalian." Ucap papa membalas pelukku.

Pagi itu kami menikmati sarapan kami.

Selesai sarapan aku memutuskan untuk membantu mama membereskan piring kotor bekas sarapan kami.

"Udah Din gak usah bantuin mama, nanti kotor lagi loh " ucap mama melarang ku.

"Gak papa kok ma. Kalok kotor nanti tinggal ganti baju lagi" sahutku.

Tepat pukul 6.40 menit aku memutuskan untuk berangakat. Sebelum berangakat aku memoles sedikit wajahku agar terlihat lebih segar.

"Ma Dinda berangkat dulu" pamitku ke mama.

"Ya udah hati-hati di jalan. Semoga hari pertamanya dan seterusnya lancar ya." Ucap mama.

"Iya ma" ucapku lalu pergi meninggalkan mama.

***

Sesampainya di kantor.

"Semoga saja semua baik-baik saja." Gumamku.

"Pagi pak" sapaku pada pak satpam yang kemarin.

"Eh pagi eneng. Udah masuk kerjanya. Selamat ya neng." ucap pak satpam itu.

"Nama saya Dinda pak" ucapku memperkenalkan diri.

"Kalok bapak Bejo" sahutnya.

"Saya permisi dulu ya pak Bejo" pamitku.

"Iya neng Dinda, semoga betah ya neng." sahutnya.

Aku segera masuk ke kantor.
Sesampainya di loby aku bertemu dengan Sintia.

"Pagi mbak Sintia" sapaku padanya.

"Eh mbaknya yang kemarin ngelamar kerja ya?" Sahutnya padaku.
"Iya mbak Sintia." Ucapku.

"Panggil gue Tia aja. Biar gak keliatan tua." ucapnya sambil tersenyum.

"Kayaknya kita cuma beda beberapa tahun aja kan ya" sambungnya.

"Baik mbak. Eh maksudku Tia" ucapku.

"Udah tau ruangan lo belum?" Tanyanya padaku.
"Belum" sahutku.

"Kamu kemaren ngelamar di bagian apa sih? Lupa gue" ucapnya.
"Sebenernya di bagian admin tapi pak Jason menempatakan ku di bagian Sekretarisnya" jelasku.

"Oh sekretaris sih ruangannya di deket ruangan CEO." Ucap Tia.
"Oh gitu ya" sahutku.

Beberapa saat munculah sesosok pria tampan yang sedang di bicarakan.

" Eh itu pak Jason" ucap Tia padaku.

"Pagi pak" ucap kami berdua.
"Pagi" sahutnya.

"Kamu, ikut saya" ucapnya sambil menunjukku.
"Baik pak" sahutku.

"Saya duluan ya Tia" pamitku ke Tia. Lalu aku mengekori Pak Jason.

Hay jangan lupa like dan komennya ya.
See you next part

Suamiku CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang