"gue mulai minggu depan udah kerja donk" ucapnya girang.
"Wah seriusan lo? Demi apa? Tumben semangat banget, kerja di mana lo?" Tanyaku padanya.
"Di kantor gue" sahut Evan.
" Sudah gue duga sebelumnya, Makanya semangat banget, di tempat elo ternyata" ucapku yang awalnya ikut bahagia kini berubah menjadi biasa aja." Kok ekspresi lo jadi B aja?" Tanya Bryan padaku.
"Gak papa kok" sahutku."Sekalian buat calon bini gak?" Ledekku ke Evan diapun berubah jadi salah tingkah dan pipinya terlihat sedikit memerah.
" Salah tingkat ya lo" cibir Jason saat melihat ke arah Evan.
"Terus apa kabar sama lo yang jadi calon menantu mami Intan" sahut Bryan.
Aku pun langsung menatap lurus ke arah Jason dia hanya tersenyum lalu menggidikan bahunya."Gue gak ngomong apa-apa lo sama mereka" ucapnya sambil tersenyum.
"Ini semua salah elo tau gak" ucapku sedikit sebal.
"Kalok lo gak bilang gue pacar lo gak bakal mami lo bilang kayak gitu" sambungku.
"Ya udah la Din nikmatin aja" sahut Defi.
"Jadi kak Jason pacar kak Dinda?" Tanya Gita yang sedari tadi sibuk dengan HP nya."Yoi. Terus lo pacar gue" sahut Bryan dengan pedenya.
"Jangan ngimpi deh" sahut Gita dan di sambut tawa oleh kami semua.
"Tapi Din" ucap Defi menggantung.
"Kenapa?" Tanyaku padanya.
"Gue sih yakin lo bakal merried sama tuh si jas.. hm... Jas jas lah pokoknya" sambungnya."Jason" sahut Evan yang ku perhatikan sedari tadi melihat ke Defi.
"Apa lo mau jadi bini gue aja Din?" Tanya Bryan sambil tersenyum dan di sambut pelototan mata dari Jason.
"Hehe enggak-enggak Nyo gitu banget muka lo, serem tau" ucap Bryan pada Jason.
"Gak usah macem-macem lo," ancam Jason.
"Toh mana mau Dinda sama anak bau kencur kayak lo" cibir Defi.
"Emang gue bau kencur ya, padahal kan gue gak main ke dapur tadi" ucapnya dengan wajah bloonnya lalu mengendus tubuhnya.
"Wah jangan-jangan kompor rumah lo belum di matiin nih" ejek Defi yang mengerjai Bryan.
" Masak sih bentar-bentar gue telfon mami" ucapnya sambil berlalu sontak saja kami tertawa oleh tingkahnya."Dasar bego. waktu pembagian otak kayaknya tuh anak absen deh" cibir Gita sambil tertawa.
"Bukannya gitu, bagian otaknya gue ambil jadi ya gitu deh" sahut Evan dengan masih menahan tawanya.
"Bodo" sahutku.
Saat itu juga Bryan kembali dengan wajah sebalnya.
"Lo bohongin gue ya" ucapnya pada Defi sontak kami semua tertawa.
"Nih anak marah aja imut, apa lagi kalok tertawa pasti gemoy" batinku.
Saat Malam semakin larut Gita mengajakku untuk pulang.
" Kak ayo pulang papa udah WA nih suruh pulang" ajaknya padaku."Mau gue anterin?" Tanya Jason.
"Enggak gue bawa motor sendiri kok" sahutku."Bego lo, kalok lo nganter dia pulang kita pada lo suruh jalan kaki apa?" Tanya Bryan.
"Kalok kalian mau sih gak papa, biar sehat" sahut Jason."Udah lah Bry dia kan lagi masa PDKT tuh jadi harus usaha ya gak?" Sahut Evan sambil menyenggol tangan Jason.
" Terserah lo pada lah gue pulang dulu" pamitku pada mereka sambil beranjak dari dudukku.
"Din barengan gue juga mau pulang" ucap Defi sambil beranjak.Kami bertiga pun berjalan meninggalkan Evan, Jason dan juga Bryan.
"Kak beneran ya yang di bilang mereka tadi kalok kak Jason calon suami kakak?" Tanya Gita penasaran.
"Enggak lah pacar aja bukan apa lagi calon suami, maminya tuh anak ngirain kita pacaran" jelasku pada adikku itu.
"Oh gitu" jawabnya."Lo yakin Din gak mau sama Jason?" Tanya Defi.
"Untuk saat ini gue gak tau" jawabku acuh.Sesampainya di parkiran.
"Gue balik dulu ya. Hati-hati lo di jalan" pamitku pada Defi.
Dia hanya membalas dengan mengacungkan jempolnya.Aku dan Gita pun langsung pulang kerumah.
****
Sesampainya di rumah."Kami pulang" ucapku saat memasuki rumah.
"Udah pulang kalian?" Tanya papa.
"Dari mana aja sih?" Tanya mama.
"Cuma makan sama nongkrong aja kok ma, pa tadi juga sama Fito, tadi dia mampir tapi kalian lagi pada sibuk." Jelasku pada mereka.
Dan mereka berdua hanya ber-oh ria.
"Oh ya ma, pa tadi dapet salam dari tante Marina." Ucapku.
"Hm jadi kamu tadi mampir ke rumah tante kamu? Tante mu sehatkan?" Tanya mama padaku."Iya ma, tante sehat kok" jawabku.
"Yaudah kalian berdua istirahat sana, udah malam" perintah papa pada kami berdua.
Kami pun meninggalkan mama dan papa untuk menuju kamar kami masing-masing.
Sesampainya di kamar tak lupa aku mencuci muka dan mengganti bajuku dengan baju tidur.
"Uhhh capek banget" ucapku sambil menidurkan diriku di kasur ukuran king size.
"Oh ya tadi gue lupa lagi mau bilang ke papa" batinku.
"Besok aja lah saat sarapan aku ngomong ke papa. Semoga aja papa bantuin" gumamku lalu menutup mataku untuk tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku CEO Tampan
Teen Fiction⚠️( TIDAK DI TERUSKAN )⚠️ Kisah yang menceritakan Jason sang SadBoy dengan Sekretaris pribadinya yang juga SadGirls. memulai hubungan baru dengan orang yang baru. bagaimana ceritanya. stay terus ya, jang lupa juga tinggalkan komentar dan likenya ya..