Salon Mami Jason

2.8K 290 2
                                    

"Soal yang semalem lah. Apa lagi cobak" ucap Evan pada Jason.

"Oh lo udah dapet lokasi yang oke?" Tanya Jason pada Evan.

"Gue sih udah dapet beberapa lokasi yang strategis menuruti gue, tinggal lo surve aja gimana tempatnya sesuai sama kriteria lo apa enggaknya." Jelas Evan pada Jason.

"Oh oke, nanti biar di cariin waktu yang tepat." jawab Jason.

" Kapan lo ada waktunya?"  Sambung Evan

"Dinda kapan jadwal gue kosong?" Tanyanya padaku.
"Buat hari ini ada kok jam yang kosong" sahutku.

"Mau surve sekarang lo emangnya?" Tanya Evan pada Jason.

"Coba cari hari lainnya" perintahnya padaku.
"Betul tuh, gue ada kerja habis ini" sahut Evan

Aku segera membuka androidku untuk mengecek jadwal yang kosong untuk satu minggu ini.

"Ini ada yang kosong hari kamis jam 10 sampai selesai jam makan siang." ucapku membaca jadwalnya.

"Yang lainnya?" Tanya Jason.
"Sabtu sekitar jam 2 sampai jam 4 sore." Jawabku.

"Sabtu itu aja lah, pulangnya boleh lah nongkrong dulu" sahut Evan.

"Ya udah Sabtu sore" Ucap Jason menyetujui.

"Baru lulus kuliahnya ya lo?" Tanya Evan padaku.
" Eh iya, kelihatan banget ya belum pengalaman?" Tanyaku sambil tersenyum getir.

"Enggak kok. Ya cocok aja sih lo jadi asistennya si Jason." Ucapnya sambil tersenyum. Terpampang jelas bibirnya yang manis saat tersenyum yang kontras dengan mata sipitnya itu.

"Habis ini gue ada pertemuan nih. Lo gak balik ke kantor lagi?" Tanya Jason pada Evan.

"Males sih gue sebenernya ke kantor. Kayaknya gue perlu deh sekretaris kayak lo gitu. Biar tambah semangat ngantornya" ucapnya sambil menyenderkan dirinya di kursi sambil tersenyum.

"Elo sih malesan dari dulu." Ejek Jason.

"Emang kita tuh berbeda walau saudara" ucapnya malas.

"Kak Evan mau cari Sekretaris?" Tanyaku yang ikut bicara.

"Maunya si gitu. Lo ada temen yang mau jadi sekretaris gue?" Tanyanya padaku.

"Gak sekalian lo tanya ke Dinda 'lo ada temen yang mau jadi bini gue?' "cibir Jason .

"Wah boleh tuh. Ada gak Din?" Tanyanya antusias lalu menatap ke arahki.

"Temenku yang kemaren juga cari kerja kok. Tapi kalok bini gak tau sih aku" sahutku. Sontak saja mereka berdua tertawa.

"Ada yang lucu ya?" Tanyaku dengannya dengan tampang bodohku.

"Cute banget" ucap Evan.

"Hah kenapa?" Sahutku.

"Gak kok" sahut Jason sambil mengulum senyumannya.

"Makanya gula di rumah gue sering gak ada " batinku.
"Bisa-bisa pabrik gula bangkrut kalok lihat nih orang" fikirku yang terasa tak jelas ini.

"Ya udah gue mau balik ke kantor dulu ya. Lo enakin deh berduaan nya" pamit Evan pada kami berdua.

"Gue juga ada meeting sama client kok." Ucap Jason sambil beranjak berdiri.

"Ayo Din" ajaknya. Aku menuruti kata-katanya beranjak dari dudukku lalu mengekorinya.

Selesai meeting dengan beberapa client. Saat itu jam free.
" Masih ada jam meeting lagi gak?" Tanyanya saat di mobil.

"Kayaknya udah kosong deh" sahutku.
"Oh. Ya udah lo ikut gue dulu ya" ucapnya sambil fokus menyetir.
"Hah mau ke mana?" Tanyaku.
"Udah lo diem aja. Nanti lo tau sendiri" ucapnya.

"Tapi Je,." protesku.
"Dilarang protes, udah lo diem duduk aja di situ. Duduk yang manis okey" ucapnya.

Aku pun hanya diam menuruti kata-katanya.

***
Saat memasuki halaman parkir sebuah Mall, dia segera memarkirkan mobilnya.

"Turun" ucapnya saat sampai parkiran.

"Hah?" Tanyaku.
"Ayo turun, kita udah sampek" ucapnya.

Aku pun hanya menuruti kata-katanya.

"Good girls" ucapnya lirih.
Dia segera turun setelahku.

"Ayo ikut gue." Ajaknya.
"Kok ke Mall sih" protesku.

"Udah lo diem aja ikutin gue" sahutnya.
"Nah gitu donk. Gadis pintar" ucapnya

Dia pun mengajakku menuju ke lantai dua, dan dia mengajakku masuk di Salon salah satu stand di mall itu.

Saat dia memasukki salon tersebut aku berhenti di depan pintu.

Dia pun putar balik menghampiriku.
"Ayo masuk" ucapnya sambil menarik tanganku.
Dia membuatku terpaku dan menurutinya.

"Gila jantung gue" batinku sambil memegang dadi yang berdebaran dari tadi.

Ada seorang wanita yang menghampirinya.
"Eh ko Jason tumben ke sini, ceweknya ya ko?" Tanya wanita tersebut.
"Iya lah" sahutnya sambil tersenyum melihat ke arahku.
Aku terbelalak atas jawaban Jason itu.

"Mami ada gak ?" Tanyanya.
"Ada kok, lagi ada di ruangannya. Mau di panggilin ko?" Ucap wanita tersebut.

" Gak usah biar gue aja ke ruangannya." Ucapnya.
"Ya udah kalok gitu ko" ucap wanita itu sambil berlalu

"Dia Monica adik gue, ini Salon milik Nyokap gue" jelasnya padaku.

Aku pun hanya  mangut-mangut meng iyakan nya. Dan aku hanya bisa diam dan  pasrah saat dia menggandeng tanganku memasuki sebuah ruangan.

"Mi.." ucapnya saat memasuki ruangan itu.
"Eh Jason tumben kamu kesini?" ucap maminya sambil menghampiri kami berdua.

"Iya mi lagi free aja. Terus pengen main ke sini" sahutnya.

"Loh ini siapa Jas?" Tanyanya sambil menilikku.

Suamiku CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang