Aku perhatikan sudah lima hari sikap dingin Lily semakin menjadi-jadi. Dia tidak pernah lagi mau di peluk saat tidur, aku selalu makan sendirian, dan yang paling parah dia tidak pernah mau menatapku saat kami sedang mengobrol.
Aku sudah mencoba menyabarkan diri dan memaklumi dirinya. Namun, aku perlu tahu alasan dia bersikap seperti itu. Setidaknya kami perlu bicara.
Hari ini aku pulang tidak begitu malam karena aku takut Lily sudah tertidur saat aku pulang. Aku sudah bertekad untuk membicarakan hal itu pada malam ini.
Aku masuk ke rumah tanpa memencet bel, percuma juga Lily tidak mungkin menyambutku. Aku langsung membuka pintu dengan kunci milikku. Aku berjalan masuk dan menemukan Lily sedang menonton film di ruang keluarga.
Aku mengambil remot televisi lalu mematikannya. Lily menatapku dengan tatapan kesal. "Aku tunggu di kamar. Kita harus bicara," ucapku tegas. Aku lebih dahulu masuk ke dalam kamar, menganti baju, lalu duduk di sofa menunggu Lily masuk ke dalam.
Beberapa saat kemudian, Lily masuk ke dalam kamar dengan wajah datarnya. "Duduk di sini," ucapku sambil menepuk sisi di sebelahku.
Lily menggeleng, dia menarik kursi mendekatiku. "Mas bilang duduk di sini," ucapku lagi. Lily mengembalikan kursi yang dia bawa lalu duduk di sebelahku.
Aku memasang lurus ke arahnya, dia hanya menunduk. "Li," panggiku pelan, dia masih saja menunduk. Aku menarik pelan dagunya dan akhirnya kami saling berpandangan.
"Beberapa hari ini kamu nyuekin Mas, Mas salah apa?" tanyaku langsung pada intinya.
Dia hanya memandangku datar. Tidak ada ekspresi apa-apa di wajahnya. "Sehabis kita melakukan kegiatan itu, kamu jadi seperti ini. Mungkin kamu belum siap, Mas minta maaf untuk itu," aku menghela napas berat, "kita sama-sama diluar kendali saat itu. Maaf ya."
Lily tidak merespons. Dia hanya memandangku dalam. Mulutnya tidak kunjung mengeluarkan suara setelah beberapa saat kami terdiam.
"Kalau bukan karena itu, mungkin karena Mas ngerjain tugas kamu," aku mengusap kepalanya, dia hanya terdiam saja, tidak ada penolakan, "Mas enggak ada maksud apa-apa. Kamu lelah sekali, Mas cuma mau membantu kamu saat itu."
Sebelah tanganku mengelus pipinya. "Maaf ya kalau tindakan Mas menyinggung kamu," ucapku selembut mungkin.
Lily masih saja terdiam. Dia benar-benar menguji kesabaranku. Aku masih mencoba tenang dan mencoba menurunkan emosiku. "Lily, jawab, Sayang."
Lily terdiam cukup lama lalu tangannya menarik tanganku dari pipinya. Dia menatapku dengan tatapan yang lebih tajam. "Mas, sebenarnya apa yang Mas Mahen sembunyikan selama ini?"
Bersambung
Cerita ini sudah tersedia dalam versi fullnya
Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Terdiri dari:
- E- book Cool Girl and Our Wedding (54 Part)
- Extra Part ( 1, 2, 3, 4, dan 5)
- Bagian Tambahan (Edisi Spesial Lily)
Total: 60 part
Hanya dengan Rp48.000 kalian bisa akses full e-booknya
Cara Pembelian:
1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.
2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Cool Girl and Our Wedding _ TheDarkNight_)
3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut
4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.
Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.
5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).
6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl and Our Wedding
RomanceGadis kecil yang dingin menikah dengan pria dewasa yang super hangat.