Hari ini adalah hari Minggu, seharusnya aku libur, tapi aku memaksakan untuk masuk. Di rumah tidak ada orang, daripada aku kesepian aku memilih masuk kerja.
Aku memilih memakai kaus dan jens hitam. Tidak memakai baju formal seperti biasanya. Sepatu pun aku memakai sepatu olahraga. Niatnya aku berolahraga dulu memutari gedung kantor sebelum mengurusi pekerja.
Di tengah jalan tiba-tiba ada panggilan dari Laila. Aku tidak menggubrisnya, nanti saja saat sudah di kantor aku telepon balik. Sesampainya di kantor, Laila kembali menelepon, aku langsung mengangkatnya.
"Istri kamu sakit," ucap Laila tanpa basa-basi.
Aku yang tengah berjalan langsung terdiam seketika. "Kenapa? Gara-gara rindu sama aku?" tanyaku. Aku berjalan lalu duduk di bangku taman.
"Nanti aku ke sana, jenguk dia sekalian ajak pulang. Kamu harus ngerti dia rindu aku, La."
"Dia enggak mau ketemu kamu. Bahkan, dia enggak mau balas chat dari kamu."
Seketika hening. Aku baru tersadar dari semalam Lily tidak menjawab pesanku. Tiba-tiba aku langsung dirundung kecemasan. Bagaimana kalau keadaan Lily semakin parah.
"Bawa dia ke rumah sakit, La."
"Iya, dia lagi siap-siap. Siang ini mau ke rumah sakit."
"Aku beneran enggak boleh ketemu sama dia?"
"Kamu mau kondisi dia semakin buruk?" Aku mengusap wajahku kasar. Keadaan yang membuat aku dilema.
"Jaga dia ya."
"Sebelum dia menikah sama kamu, aku yang menjaganya. Dah ya, aku cuma mau ngabarin itu."
Aku memasukan ponselku ke dalam kantung. Berjalan memasuki gedung, rencana awal ingin olahraga aku batalkan. Aku sudah tidak bersemangat. Tubuhku lemas seketika. Lily memang mampu melemahkanku.
Aku berusaha untuk fokus, membaca dokumen untuk meeting hari Senin. Aku mencoba mempelajarinya, tetapi otakku selalu berpikir tentang Lily. Aku mengacak rambutku lalu mematikan laptop. Pikiranku sedang kusut.
Aku menelepon Laila, tapi tidak kunjung diangkat. Aku mau tahu tentang keadaan Lily, aku takut dia sakit parah. Aku benar-benar mengkhawatirkannya.
Hari sudah menjelang malam, tidak ada kegiatan yang aku lakukan selain bengong. Memikirkan keadaan Lily yang sampai saat ini aku belum tahu kabarnya. Kalau saja aku tahu rumah sakitnya, pasti aku susul.
Aku menghela napas berat, mencoba menenangkan diriku sendiri. Gedung sudah mulai sepi, aku mengambil seluruh barang-barangku untuk segera pulang.
Sesampainya di rumah, aku masuk ke dalam kamar mandi. Mengguyur kepalaku yang luar biasa panas. Setidaknya air mampu mendinginkannya, walaupun sedikit.
Setengah jam kemudian baru aku keluar, ponselku menyalah, menandakan ada sebuah notifikasi. Tanpa menungguku memakai baju, aku langsung membukanya.
Lily Flower
Mas Mahen
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lily masih kecil.
Mau gugurin aja.
Cerita ini sudah tersedia dalam versi fullnya
Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Terdiri dari:
- E- book Cool Girl and Our Wedding (54 Part)
- Extra Part ( 1, 2, 3, 4, dan 5)
- Bagian Tambahan (Edisi Spesial Lily)
Total: 60 part
Hanya dengan Rp48.000 kalian bisa akses fulle-booknya
Cara Pembelian:
1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.
2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Cool Girl and Our Wedding _ TheDarkNight_)
3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut
4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.
Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.
5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).
6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853
