"Lily mau cerita boleh ya?" aku mengangguk membalasnya.
"Lily selama di rumah Mama, setiap malam selalu mikir kesalahan-kesalahan Lily. Setiap malam sampai Lily sering overthingking." Lily mengelap air matanya dengan kasar.
"Setiap pagi Lily belajar masak. Lily berusaha untuk mengubah hal-hal yang menurut Lily negatif," air mata Lily semakin deras, "tapi nyatanya hal yang Lily anggap negatif, enggak buat Mas Mahen."
Lily bangun dari ranjang dia mencari sebuah buku dan pulpen lalu memberikannya kepadaku. "Tulis di sini hal-hal yang harus Lily ubah," Lily mendekati barang-barang itu kepadaku, "Lily benar-benar bingung."
Aku tidak mengambilnya sampai akhirnya dia melempar benda itu. Dia duduk di ranjang sambil terus menangis. Menangis histeris. "Tiga puluh hari bukan waktu yang sebentar. Lily cape overthingking, terus nyari-nyari kesalahan diri sendiri," ucapnya sambil terus terisak.
"Ditambah lagi selama sebulan kemarin Lily mual-mual terus setiap sore. Enggak ada yang tahu, Lily menyembunyikan dari keluarganya Lily, Lily enggak mau menyusahkan mereka. Kan Lily juga lagi belajar mandiri, belajar sedikit dewasa."
Dadaku rasanya sesak begitu mendengarnya. "Lily pengen diperhatiin secara langsung sama Mas, tapi Lily harus berubah dulu baru Mas Mahen mau jemput agar kita tinggal sama-sama lagi."
Dia terdiam sebentar. "Tapi tenyata perubahan Lily salah di mata Mas Mahen."
Air mataku menetes, benar-benar merasa bersalah atas tindakanku. Seharusnya aku lebih memikirkan kondisi kesehatan mental dan fisiknya, bagaimana juga dia sedang mengandung anakku.
Aku merengkuh tubuhnya sehingga kami saling berpelukan. "Maafin Mas belum bisa jadi suami yang baik," ucapku dengan nada serak.
"Seharusnya Mas enggak banyak nuntut. Seharusnya Mas yang membimbing kamu, cara Mas kemarin salah. Maafin Mas ya?" ucapku lagi.
Lily belum menggubris dia masih terus menangis histeris. Aku mengelus-elus punggungnya, memberikan ketenangan di sana. Beberapa menit kemudian isakan tangisnya mulai mengecil, dia melepas pelukanku.
"Lily harus gimana?" tanyanya mengulang pertanyaan yang sama.
Aku tersenyum lalu mengelus pipinya. "Lakukan hal yang sekiranya tidak menyakiti orang lain. Jika nanti kamu belum benar, Mas akan beritahu," Lily masih terdiam sambil terus menatapku, "Tetap jadi diri sendiri ya. Jangan berubah karena keinginan orang lain."
Lily masih terdiam dan sesekali air matanya masih menetes. "Lakukan hal yang ingin kamu lakukan asal tidak ada pihak yang disakiti maupun dirugikan."
"Mas," panggilnya.
"Ya?"
"Mungkin solusi terbaiknya kita bercerai. Menurut Mas gimana?"
Cerita ini sudah tersedia dalam versi fullnya
Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Terdiri dari:
- E- book Cool Girl and Our Wedding (54 Part)
- Extra Part ( 1, 2, 3, 4, dan 5)
- Bagian Tambahan (Edisi Spesial Lily)
Total: 60 part
Hanya dengan Rp48.000 kalian bisa akses full e-booknya
Cara Pembelian:
1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.
2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Cool Girl and Our Wedding _ TheDarkNight_)
3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut
4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.
Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.
5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).
6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl and Our Wedding
RomanceGadis kecil yang dingin menikah dengan pria dewasa yang super hangat.