💕 D u a p u l u h s e m b i l a n 💕

37K 3K 143
                                    

Hari ini Lily sudah boleh pulang. Pak Bima dan Laila ikut menjemput Lily. "Mas Mahen bawa mobil?" tanya Lily sambil mengikat rambutnya.

Aku mengangguk sambil merapikan barang-barangnya ke dalam tas besar. "Iya, kamu pulangnya naik mobil Mas aja ya?" Aku menutup tas lalu beralih menatapnya.

"Enggak. Lily mau naik mobil Papa aja."

"Yaudah, sampai ketemu di rumah orangtua kamu ya." Lily lebih dahulu meninggalkanku. Aku mengambil tas-tasnya lalu membawanya ke mobiku.

Sesampainya di mobil, Pak Bima pamit menjalankan mobilnya duluan. Aku menyetujui lalu Pak Bima pergi meninggalkanku. Aku memasukan barang-barang Lily setelah itu mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.

Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan rumah Laila Mobil Pak Bima sudah terpakir di garasi yang berarti mereka sudah sampai. Aku membawa barang-barang Lily lalu bergegas ke dalam.

"Taruh aja di situ," Laila menujuk ke arah samping pintu, "nanti aku yang bereskan barang-barangnya." Aku menuruti perintahnya.

"Lily di kamarnya. Masuk aja, susul dia." Aku mengangguk lalu bergegas ke kamar Lily. Di dalam kamar, Lily sedang tiduran sambil memainkan ponselnya.

Aku menutup pintu lalu berjalan menghampirinya. "Mau ngapain?" tanyanya saat aku naik ke atas ranjangnya.

"Mau dekat kamu,"  aku menarik pinggangnya sehingga tubuh kamu menempel, dia meronta-ronta, tetapi aku semakin mengeratkan pelukanku, "kangen kamu banget. Kita enggak pernah tidur seranjang lagi."

Dia terus berusaha lepas dari pelukanku, tetapi akhirnya menyersh juga. Mungkin sadar tenaganya tidak sebanding dengan tenagaku. "Sebentar aja, sebelum Mas pulang ke rumah."

Dia memandangku dalam. "Jangan pulang."

"Jangan pulang?"

"Tinggal di sini aja, tapi kita enggak tidur sekamar."

Aku hanya terdiam, berusaha menerjemahkan kata-katanya. "Anak Mas enggak bisa jauh dari Papanya," ucapnya dengan nada merendah.

Kedua ujung bibiku tertarik, membentuk senyuman lebar. "Anaknya atau Mamanya?" tanyaku menggoda.

"Anaknya," jawabnya cepat.

"Mamanya enggak?"

"Mau atau enggak? Kalau enggak, Mas pulang juga gapapa," jawabnya sinis. Aku terkekeh pelan lalu mengecup keningnya dengan gemas.

Malam hari tiba, aku yang terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor sampai tidak bisa ikut makan malam bersama. Ketika perutku sudah terasa lapar, barulah aku turun ke lantai bawah dan menemukan Lily sedang menonton film. Lantai bawah sudah sepi, mungkin sehabis makan malam Pak Bima dan Laila langsung masuk ke dalam kamar.

"Nonton film apa?" tanyaku sambil mendekatinya. Saat bertemu dengannya, rasa laparku mendadak hilang.

Dia melirikku sekilas lalu kembali sibuk dengan aktifitasnya. "Horror," ucapnya. Aku mengangguk, mataku menatap layar televisi, aku ikutan menonton.

Beberapa saat kemudian, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Kedua mata Lily masih serius menatap layar televisi, tanpa kantuk sedikit pun. "Udah malam, nonton di kamar aja yuk," ajakku.

"Lagi seru."

"Udah malam, nonton di kamar aja kalau ngantuk tinggal tidur." Tanpa menjawab Lily langsung berjalan meninggalkanku.

Aku mengikutinya dari belakang sampai akhirnya kami sudah berada di dalam kamar. "Setel filmnya," aku menyalakan televisi lalu mencari film yang tadi kami tonton.

"Mas keluar ya, mau tidur."

"Lily takut nonton film horor sendirian," dia menepuk sisi sebelah kanan tanahnya, "sini temani," ucapnya lagi.

Perasaan tadi sebelum aku turun dia nonton sendiri di lantai bawah.

"Mas, sini." Aku naik ke atas ranjang lalu duduk di sebelahnya.

Beberapa saat kemudian, film akhirnya selesai. Aku sudah benar-benar mengantuk. "Mas ke kamar sebelah ya," ucapku.

Baru saja aku ingin melangkah, tangan Lily menahanku. "Lily kebanyang-bayang film tadi. Tungguin Lily sampai tidur dulu," ucapnya dengan mata yang sendu.

"Iya." Aku kembali naik ke atas ranjang. Dia merebahkan tubuhnya di sebelahku. Aku hanya menatapnya, menunggunya tidur.

Beberapa saat yang lalu dia sudah menutup matanya. Kini, kembali terbuka. "Mas?"

"Ya?"

"Anak Mas mau dielus-elus. Elus-elus perut Lily kaya yang di rumah sakit."

Cerita ini sudah tersedia dalam versi fullnya

Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Terdiri dari:

- E- book Cool Girl and Our Wedding (54 Part)

- Extra Part ( 1, 2, 3, 4, dan 5)

- Bagian Tambahan (Edisi Spesial Lily)

Total: 60 part

Hanya dengan Rp48.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Cool Girl and Our Wedding _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Cool Girl and Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang