Aku memilih tidak menjawab pesan itu. Aku mematikan daya ponselku lali melempar ponsel itu ke sembarang arah. Aku kembali mempelajari berkas-berkas kantor.
Detik demi detik berlalu aku melirik ke arah jam, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Aku mengetuk-ngetuk pulpen di meja. Rasa-rasanya aku lebih baik menjernihkan pikiranku di kantor saja dengan kata lain lebih baik aku tidak pulang ke rumah, membiarkan Lily sendiri.
Akibat dari tingkah-tingkahnya, emosiku menjadi tidak stabil. Aku tidak ingin pulang ke rumah disaat keadaan seperti ini, takut permasalahannya semakin rumit.
Aku menarik napas, mengambil ponselku yang berada di ujung meja lalu memasukkan benda itu ke laci, tanpa berniat sedikit pun menyalahkan daya ponsel itu.
Aku melangkah menuju ruang pribadiku. Aku mencuci muka lalu bergegas untuk tidur. Ranjangnya tidak sebesar dan seempuk di rumah, tapi tampaknya malam ini ranjang itu terasa begitu menenangkan. Aku menutup mata dan seketika aku masuk ke dalam alam mimpi.
Keesokan paginya aku terbangun. Mataku menoleh ke arah jam dinding di depan sana, sudah pukul lima pagi. Aku buru-buru bangun, mencuci muka, mengambil barang-barang penting lalu aku bergegas untuk pulang.
Jarak dari kantor ke rumah tidak terlalu jauh. Apalagi saat ini masih sangat pagi, jalanan masih sepi sehingga aku sampai ke rumah lebih cepat. Sesampainya di sana, tanpa memencet bel aku langsung masuk ke rumah dengan kunci cadangan yang aku bawa.
Kondisi rumah dalam keadaan baik-baik saja, masih aman. Aku naik ke lantai dua, masuk ke dalam kamarku. Lily masih tertidur, aku mendekat ke arahnya lalu mengamati wajahnya dengan seksama. Kedua matanya membengkak dan ada sedikit air mata yang belum mengering. Dia pasti menangis semalaman.
Aku merapihkan rambut Lily yang berantakan, menaikan kembali posisi selimut lalu kembali mengamati wajahnya. Cukup lama aku mengamatinya sampai tiba-tiba aku teringat ponselku. Aku mengambil benda tipis itu di kantung lalu menyalakan dayanya. Begitu menyalah banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Lily, meskipun begitu Lily sama sekali tidak mengirim pesan.
Aku mematikan kembali ponselku lalu merebahkan tubuhku di sisinya. Tanganku bergerak mengelus perut Lily lalu kantuk menghantarkanku ke alam mimpi.
Rasanya baru sebentar aku tertidur, suara tangisan masuk ke dalam alam bawah sadarku. Aku membuka mataku dan melihat Lily yang menangis histeris.
"Kenapa?" tanyaku serak.
Dia menarik selimut lalu kembali menangis dengan histeris. Aku bangun dari tidurku lalu merangkulnya, tetapi dia langsung melepasnya. "Lily kesal sama Mas."
Aku mengerutkan kedua alisku, seharusnya aku yang kesal. Kesal terhadap tingkah dia yang belakangan ini menjadi sangat menyebalkan.
"Mas Mahen enggak balas chat Lily terus enggak pulang ke rumah. Lily jadi sendirian," dia memberikan aku tatapan tajam, "Mas enggak sayang sama Lily." Dia sendiri yang menyimpulkan.
"Mas sibuk."
"Sibuk, sibuk. Lily seengak penting itu ya?" Aku menghela napas panjang. Sulit sekali memahami dan membuatnya paham dengan keadaan ini.
"Lily semalam sedih banget ditambah lagi dengan Mas Mahen enggak pulang. Lily makin sedih, enggak ada teman cerita."
Aku menatap kedua matanya secara bergantian. "Udah makan?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Lily mau cerita, Mas."
"Kalau belum Mas buatkan makanan." Aku bangun dari dudukku lalu bergegas pergi ke dapur, tapi Lily menahan tanganku.
"Lily mau cerita."
Aku menarik tanganku dari genggamannya. "Kalau tentang Rendi, Mas enggak mau dengar."
Aku kembali melangkah menjauhinya. "Mas Mahen, kenapa enggak marahin Lily?" ucapnya saat aku sudah berada di luar kamar.
Cerita ini sudah tersedia dalam versi fullnya
Teruntuk yang mau baca cepat, aku udah publish satu buku full di Karyakarsa
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Terdiri dari:
- E- book Cool Girl and Our Wedding (54 Part)
- Extra Part ( 1, 2, 3, 4, dan 5)
- Bagian Tambahan (Edisi Spesial Lily)
Total: 60 part
Hanya dengan Rp48.000 kalian bisa akses full e-booknya
Cara Pembelian:
1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.
2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Cool Girl and Our Wedding _ TheDarkNight_)
3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut
4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.
Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.
5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).
6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"
Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)
Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl and Our Wedding
RomanceGadis kecil yang dingin menikah dengan pria dewasa yang super hangat.