Gia memperhatikan presentasi temannya yang merupakan salah satu peserta MT (management trainee), sekaligus sahabatnya dengan mimik serius. Presentasi ini bisa dibilang penting bagi para peserta management trainee, karena presentasi ini menjadi penentu lulus atau tidaknya mereka dalam program kekaryawanan yang ada di perusahaan tempat Gia bekerja.
Menjadi peserta management trainee bukanlah hal yang mudah. Di sini semua peserta dituntut untuk bekerja sekaligus memberikan ide yang cemerlang kepada perusahaan demi bertahan di posisinya saat ini. Belum lagi perusahaan tempat mereka bekerja juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Mereka memiliki banyak unit bisnis, mulai dari hotel, advertising, agrowisata, restoran dan juga properti.
Gia dan teman-temannya sudah dua tahun menjalani program management trainee. Di awal mula program, peserta yang lulus berjumlah sekitar dua puluh orang. Namun, seleksi yang sangat ketat pada akhirnya hanya menyisakan lima orang yang masih bertahan hingga periode akhir.
Selama program ini, Gia dan teman-temannya tidak hanya bekerja seperti para karyawan biasa, tetapi mereka juga harus memahami seluruh unit bisnis yang ada di perusahaan ini. Setiap enam bulan sekali para peserta wajib memberikan presentasi temuan mereka dan juga memberikan saran dan pertimbangan untuk memperbaiki hasil temuan mereka itu.
Setelah Venita selesai dengan presentasinya. Kini giliran Gia yang akan mempresentasikan materi yang sudah ia buat beberapa bulan ini. Selama enam bulan terakhir Gia mendapatkan penempatan di unit bisnis argowisata bersama dengan Valdo. Dengan percaya diri, Gia mempresentasikan materi yang telah ia rampungkan beberapa minggu sebelumnya. Seulas senyum ia berikan seraya menutup presentasinya. "Sekian presentasi dari saya. Terima kasih,"
"Setelah mempelajari presentasi kalian. Management akan berdiskusi terlebih dahulu dan hasilnya akan disampaikan langsung besok. Untuk para peserta management trainee silakan meninggalkan ruang ini dan terima kasih," ujar Tino selaku orang yang bertanggung jawab dalam program management trainee, menutup presentasi siang itu.
Seluruh peserta management trainee pun beranjak menuju pintu keluar meeting room, meninggalkan jajaran management yang akan melanjutkan meeting mereka dengan agenda pembahasan presentasi dari para peserta management trainee.
Presentasi yang baru saja mereka lakukan adalah penentu hidup dan mati karir mereka di perusahaan ini. Dengan wajah lelah sekaligus pasrah mereka keluar dari meeting room, namun masih ada harapan di hati mereka, mengingat mereka sudah bekerja dengan maksimal dua tahun ini.
*
Gia, Venita, Sita, Valdo dan Vano kini berada di cafe tak jauh dari kantor mereka. Mereka memutuskan berkumpul ketika jam kerja mereka berakhir. Tidak ada agenda tertentu sebenarnya. Mereka hanya ingin mengobrol dan melepaskan penat saja. Terlebih mereka baru saja merampungkan presentasi akhir mereka tadi siang.
"Sumpah Gi, presentasi lo keren banget," Venita membuka obrolan sambil mengunyah kentang goreng pesanannya.
"Keren apanya? Konsep lo lebih keren dan bisa digunain ke seluruh unit bisnis malah," Gia menimpali ucapan Venita seraya tersenyum.
"Ide gue udah mainstream, itu juga hasil benchmark ke kompetitor Gi," sanggah Venita karena merasa presentasi yang diberikan itu tergolong biasa saja. Karena kalau boleh jujur itu hasil dari sharing dengan teman-temannya yang sudah bekerja di perusahaan lain.
"Tapi serius loh, lo ngambil permasalahan dari unit bisnis yang udah sekarat dengan ide lo yang bener-bener baru itu keren." Kini Vano ikut menyuarakan isi pikirannya. Ia cukup kagum dengan materi presentasi Gia yang menurutnya cukup sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Word Called Love (Complete) Move To Dreame/Innovel
RomanceJika ada pemilihan wanita paling setia, pasti Gia pemenangnya. Jika ada pemenang wanita paling banyak berkorban Gia juga akan memenangkannya. Hubungannya dengan sang kekasih yang sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun membuatnya enggan untuk berpin...