The Word Called Love (Complete) Move To Dreame/Innovel

Bab XV: Cerita Andhru

Gia kembali menemani Arza untuk meeting dengan klien mereka bernama Belinda. Kalau mendengar penjelasan Arza, Belinda ini adalah adik dari teman sekolah Arza dulu. Wanita itu meminta tolong kepada Arza untuk membantunya melakukan re-branding pada cafenya.

Setelah bertemu dengan Belinda, Gia memiliki pandangan bahwa wanita ini bisa dibilang cantik dan elegan padahal usianya sebaya dengan Gia. Walaupun terlahir dari keluarga kaya, sikap Belinda cukup ramah pada semua orang termasuk pada Gia yang baru dikenalnya. Membuat orang-orang merasa nyaman apabila berada di dekat wanita itu.

Setelah berbincang cukup lama, Gia baru mengetahui jika Belinda adalah pemilik cafe yang selama ini menjadi tempat favoritnya menghabiskan waktu semasa kuliah bersama pacarnya. Iya pacar, Gia memang mempunyai pacar. Namanya Andhru. Pria itu sudah dipacarinya sejak duduk di bangku SMA. Usia mereka hanya terpaut dua tahun.

Ketika kembali melangkahkan kakinya ke dalam cafe, membuat Gia seolah kembali menapaki masa lalu indahnya bersama Andhru. Ia seolah sangat bahagia kembali pada kenangan itu, sehingga ketika mendengar Belinda akan melakukan re-branding dengan cafenya dan kebetulan temanya adalah cinta. Membuat sebuah ide brilian muncul di kepala Gia.

Ia mengusulkan untuk menambahkan satu spot di dinding belakang cafe sebagai "notes of promise" sebuah dinding yang bisa diisi oleh foto polaroid yang dibagian bawahnya berisi notes yang dibuat oleh sepasang kekasih atau mungkin sahabat agar ketika mereka kembali ke cafe itu mereka bisa ingat jika ada janji yang harus mereka tepati. Yah bisa dibilang ini adalah referensi dari kisah cintanya yang sampai saat ini masih menggantung. Seolah ide itu akan mengingatkan seseorang bahwa dirinya memiliki janji pada Gia, karena Gia yakin kalau pria itu akan kembali ke cafe ini.

Ternyata ide yang disuarakan oleh Gia langsung disetujui oleh Belinda. Terlihat dari ekspresi yang ditujukan oleh kliennya itu kalau dia sangat menyukai ide yang diberikan oleh Gia. Belinda sendiri sebenarnya senang karena ia tidak perlu lagi dipusingkan dengan materi tambahan untuk re-branding cafenya ini, mengingat ia baru sebulan mengelola cafe ini.

Selesai meeting Gia dan Arza segera kembali ke kantor. Tanpa mereka sadari meeting kali ini cukup banyak memakan waktu. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Ketika mereka pamit untuk undur diri pada Belinda, Gia juga berpamitan pada bosnya. Arza cukup terkejut ketika Gia menolaknya yang akan mengantarkan wanita itu ke tempat tinggalnya. Gia mengatakan ingin kembali ke kantor karena ia akan lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kebetulan esok Gia sudah mengajukan cuti pada bosnya. sehingga ia harus bekerja keras menyelesaikan tugasnya agar besok bisa tenang meninggalkan pekerjaannya sementara ia cuti.

Arza yang mendengar penolakan Gia dikarenakan wanita itu akan lembur, langsung membuat alasan yang sama. Ia juga mengatakan akan kembali ke kantor untuk mengurus pekerjaannya. Karena tidak ada alasan lagi yang bisa Gia berikan, wanita itu pun menurut untuk kembali ke kantor bersama dengan Arza.

Sebenarnya mengurus pekerjaan yang tertinggal di kantor bukanlah alasan sebenarnya Arza ikut ke kantor bersama Gia. Ia sebenarnya khawatir jika wanita itu akan lembur hingga larut malam, seperti sebelum-sebelumnya. Entah mengapa kini Arza mulai khawatir jika Gia pulang dari kantor terlalu larut. Sehingga menemani Gia lembur adalah pilihan yang tepat menurut Arza, karena dengan begitu ia juga bisa mengantarkan Gia pulang dan persaaannya tidak lagi khawatir, pikirnya.

Terima kasih sudah membaca cerita ini, untuk tau kelanjutannya bisa melanjutkan membaca melalui aplikasi dreame/innovel, gratis...

Akun dreame: Iennerr

Tetap follow akun ini yah untuk mendapatkan kabar terupdate dari cerita-ceritaku. Sampai jumpa diceritaku selanjutnya