Bab XVII: Tersadar

1.3K 382 18
                                    

Arza kini sedang termenung di kamarnya. Semenjak mengantarkan Gia pulang tadi, Arza merasa ada sesuatu yang membuatnya sesak. Apa mungkin tangis yang Gia perlihatkan membuatnya jadi ikut merasakan sakit hingga seperti ini.

Karena semenjak melihat Gia menangis, hati Arza menjadi ikutan sakit. Ia juga merasakan sesak dan khawatir. Arza penasaran hal apa yang Gia alami sampai menjadi seperti itu.

Tiba-tiba saja perkataan Serena muncul dalam pikirannya. Apa mungkin ia menyukai gadis itu. Sehingga dirinya merasakan sakit ketika melihat wanita itu tidak baik-baik saja. Otaknya berpikir berusaha mengingat awal perkenalannya dengan Gia, lalu kejadian-kejadian yang selama ini ia alami ketika bersama dengan Gia.

Arza berusaha mematahkan pikirannya yang seolah mengiyakan apa yang Serena katakan. Hingga akhirnya ia pun menyerah. Ternyata dirinyalah yang selama ini memiliki perasaan lebih pada Gia.

Ketika melihat Gia bersama lelaki lain dan tampak akrab, membuat Arza kesal dan marah. Kini, bahkan ketika melihat gadis itu menangis saja sudah cukup membuat perasaannya sakit.

Arza hanya bisa menghela nafas lelah, menyadari kebodohannya yang tidak menyadari kalau ternyata sudah cukup lama dirinya memiliki perasaan lebih dari sekedar partner kerja dengan Gia.


Terima kasih sudah membaca cerita ini, untuk tau kelanjutannya bisa melanjutkan membaca melalui aplikasi dreame/innovel, gratis...

Akun dreame: Iennerr

Tetap follow akun ini yah untuk mendapatkan kabar terupdate dari cerita-ceritaku. Sampai jumpa diceritaku selanjutnya


The Word Called Love (Complete) Move To Dreame/InnovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang