Bab XXXVIII: Ketakutan Gia

841 180 631
                                    

Dering ponsel mengagetkan Gia yang tengah fokus mengerjakan laporannya. Terlihat nama Nina yang sedang menghubunginya saat ini. "Halo Nin," sapa Gia.

"Mba, minggu depan aku boleh menginap di rumahmu gak?" tanya wanita di seberang sana tanpa basa-basi.

"Boleh aja, memang ada apa?"

"Aku minggu depan kebetulan dinas ke Bogor, daripada menginap di hotel mending nginap sama Mba," jawab Nina santai.

"Kamu mau aku jemput gak?"

"Mau banget dong Mba, tau aja ih, gak perlu aku kode-kode lagi sekarang, udah peka ternyata." Wanita itu berkata sambil terkekeh.

"Mba paham kelakuan kamu, kapan dan jam berapa mau di jemputnya?"

"Nanti aku chat aja yah pastinya, bye Mbaku yang cantik." Selanjutnya panggilan pun tertutup sebelum Gia sempat membalas. Dasar adek kampret, batinnya.

Setelahnya, Gia kembali fokus pada pekerjaannya. Karena hari ini merupakan jadwalnya untuk meeting dengan Gandi dan Arza.

Gia sempat melirik jam di tanggannya. Ia pun segera membereskan laptopnya dan melangkah menuju ruang meeting.

Selama meeting fokus Gia benar-benar terusik. Bagaimana tidak, jika selama meeting Arza terus-menerus memandanginya dan sesekali tersenyum menggoda Gia. Membuat wanita itu, lama-kelamaan kesal pada pria yang telah menjadi calon suaminya ini.

Terima kasih sudah membaca cerita ini, untuk tau kelanjutannya bisa melanjutkan membaca melalui aplikasi dreame/innovel, gratis...

Akun dreame: Iennerr

Tetap follow akun ini yah untuk mendapatkan kabar terupdate dari cerita-ceritaku. Sampai jumpa diceritaku selanjutnya


 

The Word Called Love (Complete) Move To Dreame/InnovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang