Bab XXXV: Keputusan

942 226 861
                                    

Siapkan tisu untuk part ini, saya tidak tanggung jika mata anda merah setelah membacanya.

Gia tengah duduk sambil termenung di halaman belakang rumahnya. Ia tidak bisa tidur malam ini, pikirannya seolah penuh dengan banyak pertanyaan di kepalanya. Terlebih acara lamaran besok membuat dirinya menjadi galau seperti ini.

Dirinya nampak termenung dengan tatapan kosong, hingga tak sadar kalau Gilang sudah duduk di sebelahnya.

"Kamu gak tidur Nda?" Suara Gilang mengagetkan Gia. Ini pertama kalinya Gilang berbicara dengan nada santai pada Gi semenjak kejadian beberapa tahun lalu. Dimana Gia menolak permintaan Gilang untuk pulang ke Yogya karena saat itu dirinya sakit cukup parah karena Andhru meninggalkannya.

"Belum ngantuk Pak," bohong Gia. Dirinya tidak ingin membuat Gilang khawatir. Juga tidak ingin Gilang tau apa yang ia pikirkan saat ini.

"Jangan bohong sama Bapak Nda, Bapak lebih mengenal kamu dari siapapun." Ucapan Gilang tidak mendapatkan respon apapun dari Gia. Wanita itu hanya tersenyum memandang Gilang.

Terima kasih sudah membaca cerita ini, untuk tau kelanjutannya bisa melanjutkan membaca melalui aplikasi dreame/innovel, gratis...

Akun dreame: Iennerr

Tetap follow akun ini yah untuk mendapatkan kabar terupdate dari cerita-ceritaku. Sampai jumpa diceritaku selanjutnya



  

The Word Called Love (Complete) Move To Dreame/InnovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang