[BL] [BOY X BOY]
Ini adalah kumpulan cerita Levi dan Eren selama masa pandemi dan harus mengikuti masa karantina di rumah. Apa saja yang mereka lakukan? Yuk, kita intip!
.
.
.
Rivaere. Rate T+. Daily routine. Romance. Humor. Couple lifestyle. L...
HAI! Maaf ya saya update-nya sekarang. Kemarin seharian masak-masak bareng kakak. Jadi ya hahaha ngga sempet untuk update.
Chapter ini adalah ide dari Ayu Dinarwati. Intinya mau lihat Eren cemburu hehe. Dan sekarang kita tahu apa yang Eren lakukan kalau cemburu; parno dan ngurung diri.
Mungkin ada yang mikir pakaian yang saya pilih di chapter ini agak aneh. Tapi menurut saya, justru sebaliknya. Berhubung mereka hanya di rumah dan berdua saja, saya rasa pakaian rapi justru sedikit kurang cocok. Ngga tau kenapa saya lebih suka pakaian mereka yang apa adanya.
Oke, jadi ini gambaran untuk kamar tamu di rumah Rivaere.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lebih kalem dan berwarna. Beda sama kamar utama Rivaere yang didominasi warna gelap. Oh, kalian bisa dengarkan lagu yang sudah saya sisipkan di bagian atas kalau sudah sampai di adegan dansa. Tapi jangan bayangkan Rivaere dansa seperti di video juga hahahaha mereka cuma dansa santai aja kok di chapter ini.
Terakhir, ada pengumuman yang perlu saya beritahu~
Pertama, minggu depan Rivaere akan Live bareng lagi. Jadi silakan siapkan pertanyaan di kolom komentar, oke? Kalau jumlah pertanyan ada banyak sekali, akan saya pilih beberapa saja.
Kedua, besok Sabtu saya akan buka Commission Batch 2. Jadi, bagi yang tertarik bisa stay tune di facebook atau twitter. Mungkin juga akan saya share di sini link nya. Kalau ada yang bingung apa itu Commission, bisa cek beberapa works di akun ini dengan keterangan "Commission".
Sekian, selamat hari Senin. Semoga weekday pertama di minggu ini terasa menyenangkan untuk kalian! . . . . . .
Eren tidak tahu harus berbuat apa. Sejak semalam kekasihnya terlihat mencurigakan dan aneh. Batin mulai gelisah. Terutama setelah mendengar suara lembut Levi saat berbicara dengan seseorang melalui telepon. Awalnya, Eren berusaha tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Masih mengira bahwa mungkin saja kekasihnya sedang berbicara dengan klien penting.
Namun, setelah mengingat bahwa Levi Ackerman tidak pernah berbicara menggunakan nada lembut—kecuali dengannya—maka rasa gelisah itu mulai muncul. Semua semakin memburuk ketika keesokan harinya, pria itu sering terlihat sedang menelepon seseorang. Masih menggunakan nada yang membuat isi kepala Eren dipenuhi oleh pikiran buruk.
Bohong jika Eren mengaku tidak penasaran.
Perpaduan antara gelisah dan penasaran bukanlah kombinasi yang bagus. Pagi selepas sarapan, Levi nampak santai di area ruang keluarga. Ponsel menempel di telinga kanan. Ia berbicara dengan nada lembut yang lirih. Seolah berusaha agar tidak terdengar oleh siapa pun orang yang ada di dalam rumah. Termasuk Eren.
Sayang, pemuda tinggi tidak menyerah begitu saja. Jantung berdebar sangat kencang saat melangkah—nyaris berjinjit—mendekati pria tersebut. Beruntung layar televisi menyala dan menyamarkan suara langkahnya.