Day 26. Valentine

660 114 5
                                    

Catatan Begundal:

HAPPY VALENTINE!

Tadinya nggak bakal update apa-apa. Soalnya yakin nggak akan sempat, tapi ternyata ide berkehendak lain. Tiba-tiba kepikiran ini hahahaha.

Jadi, ini adalah ide yang berkaitan dengan projek From Home versi Eksplisit yang mungkin akan saya mulai tahun ini (kalau tidak ada halangan dan sempat). Projek ini jelas hanya akan ada di akun Ao3 begundal saja. Mungkin juga akan ada di Karyakarsa untuk early access yang sudah follow.

Apa idenya?

Sofa mainan esek-esek! Ehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sofa mainan esek-esek! Ehe.

Salah satu ide untuk projek From Home versi Eksplisit adalah sofa ini. Maka dari itu, aku kepikiran pakai juga di versi aman biar kalian bisa kebayang nanti versi Eksplisit-nya seperti apa. Hahahahaha.

Kalian bisa tebak siapa yang beli sofanya? :)

Tanpa ba-bi-bu lagi, selamat membaca!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Eren terbangun berkat kecupan lembut di sepanjang leher dan pundak telanjang. Bibir membentuk senyum lebar kala mendengar bisikan lirih, memintanya untuk segera bangun. Mata perlahan terbuka, menemukan Levi yang sudah duduk di pinggir ranjang. Tubuh kekar tertutupi kaus putih polos, sementara bagian bawah menggunakan celana training abu-abu.

"Pagi, Baby," sapanya dengan bariton dalam.

Senyum semakin lebar, Eren merentangkan tangan. Bibir manyun minta cium.

Walau meringis jijik—karena kekasihnya baru bangun dan belum sikat gigi—nyatanya Levi tetap menunduk, mengurung tubuh tinggi Eren. Sama sekali tidak ragu memberikan kecupan di bibir ranum tersebut,

"Aku udah bikin sarapan."

Sebuah pemberitahuan yang jelas membuat Eren mengerutkan kening. Bingung.

Tidak biasanya.

"Tumben," celetuknya. "Sekarang hari Senin, kan? Kamu biasanya males bikin sarapan."

Levi ikut mengerutkan kening walau hanya beberapa detik. Ia hanya bergumam, meminta kekasihnya untuk segera sikat gigi dan cuci muka. Sengaja tidak menyarankan Eren untuk mandi karena ia tahu kebiasaan pemuda tinggi tersebut selama kuliah di rumah.

Pria pendek kembali ke ruang makan setelah memastikan Eren sudah berada di kamar mandi. Kuro dan Shiro sibuk menikmati sarapan, tak jauh dari meja makan. Dua kucing tersebut sempat menoleh saat ia datang, lalu sibuk mengunyah lagi.

From Home [Rivaere]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang