Catatan Begundal :
Halo! Ehe. Maaf ya, minggu kemarin saya ngga update. Terlalu fokus ngerjain komis, jadi sampai lupa untuk update.
Hmm. Sedikit perubahan, minggu ini saya ngga jadi update live rivaere. Mungkin dari judulnya saja kalian sudah tahu isi di dalamnya seperti apa WKWKWK. Yup. Naked Challenge. Ini sebenarnya udah lama juga saya omongin bareng Renzart. Saya ngga main tiktok, jadi cuma dikirimin sama Renzart. Dan sepakat naked challenge bakal masuk WFH HAHAHA. Gimana ya, cocok aja gitu kalau Eren ngelakuin tantangan ini hihihi
Untuk sumber inspirasi, kayaknya ngga perlu saya cantumkan. Saya yakin mayoritas dari kalian pasti sudah tahu tantangan ini kayak gimana.
Oh, kalau semisal ada tantangan pasangan lain yang mungkin cocok untuk Rivaere, silakan beritahu saja ya. Siapa tahu nanti bisa saya buat untuk episode WFH selanjutnya. Minggu depan enaknya topik apa ya? Ada saran?
Tanpa banyak cing-cong, selamat membaca!
.
.
.
Situasi semakin membaik. Levi kembali bekerja di kantor sesuai dengan kebijakan pemerintah. Kehidupan baru di tengah pandemi segera dimulai. Berbeda dengan para pekerja kantoran, sebagai mahasiswa biasa, Eren masih harus tinggal di rumah untuk menjalani kuliah online. Sebuah keputusan yang sangat tidak adil—menurut pemuda tersebut.
"Seriusan! Ngga adil banget aturannya, ih!"
Levi hanya bisa memutar mata. Bosan mendengar omelan yang sama sejak pagi hari. Ia tidak menyangka kekasihnya akan menghabiskan waktu hampir seharian untuk mengomel di hari terakhir mereka dapat menghabiskan waktu bersama.
"Aturan dari pemerintah emang kayak gitu, Eren."
"Ya ngga bisa gitu dong! Ya kali aku harus di rumah sendirian! Aku bakal bosen, Daddy!"
Nada merajuk mulai terdengar. Levi menghela napas panjang. "Kamu bisa telepon aku kapan aja, Baby."
"Telepon sama ketemu langsung itu beda, Levi! Aku ngga mau kalau cuma telepon doang!"
Levi pun sebenarnya juga merasa seperti itu. Terlalu lama berada di rumah bersama kekasih hati membuatnya merasa... serakah. Ia tidak ingin kembali bekerja di kantor. Ia ingin tetap mengendalikan semua pekerjaan dari rumah agar dapat menghabiskan waktu dengan Eren.
Sayang sekali kenyataan mengatakan hal yang berbeda. Pun, Levi tetap harus bertanggung jawab atas seluruh pekerjanya. Protokol kesehatan diberlakukan mulai esok hari di kantor. Tidak mungkin ia membiarkan karyawannya datang dengan membawa virus yang dapat menulari orang lain. Bahkan dua hari sebelumnya ia sudah meminta semua pekerja untuk melakukan swab, memastikan mereka benar-benar bersih. Beruntung hanya ada empat orang saja yang ternyata positif tertular virus. Sesuatu yang membuat Levi harus mempekerjakan mereka di rumah sampai sembuh.
Pada akhirnya, meski masih kesal, Eren berhenti mengeluh. Memilih menikmati hari terakhir bersama dengan Levi selama masih bisa.
Esok harinya, Eren tidak berhenti mengerucutkan bibir. Alis tebal menukik tajam dengan kening mengerut. Ia masih duduk di atas ranjang. Dada telanjang tertutupi oleh selimut tebal berwarna abu-abu. Gemericik air dari kamar mandi adalah satu-satunya pertanda bahwa kekasihnya sedang bersiap untuk pergi bekerja.
"Jangan manyun gitu, dong."
Levi hanya bisa menghela napas melihat pemandangan di hadapannya ketika keluar dari kamar mandi. Handuk masih melilit area pinggang ke bawah. Ia melangkah santai menuju walk in closet untuk mengambil pakaian bersih. Hingga tiba-tiba saja dua lengan berwarna kecokelatan muncul dari belakang, mendekap tubuhnya dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Home [Rivaere]
Fiksi Penggemar[BL] [BOY X BOY] Ini adalah kumpulan cerita Levi dan Eren selama masa pandemi dan harus mengikuti masa karantina di rumah. Apa saja yang mereka lakukan? Yuk, kita intip! . . . Rivaere. Rate T+. Daily routine. Romance. Humor. Couple lifestyle. L...