9 - Baper

1.3K 283 135
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.
.


Mobil Mercedes-Benz AMG G65 yang di kendarai oleh Chandra berhenti tepat di depan gerbang istana Caridad, untuk pertama kalinya Chandra berkunjung kekediaman Caridad, untuk itu satpam rumah Dyandra sepertinya belum mengenali siapa lelaki berparas tampan ini,

Satpam bernama Suman tersebut mengamati Chandra dari ujung kaki sampai ujung kepala, memang jarang lelaki yang berkunjung kekediaman Caridad, biasanya lelaki yang keluar bersama nona mudanya itu hanya akan mengantar jemput sampai depan gerbang, tidak sampai masuk ke halaman rumah caridad. Sedangkan teman Keenan, hanya beberapa dan pak Suman sudah hafal.

"Maaf mau bertemu dengan siapa?"

"Dyandra ada?"

"Ada mas, sudah ada janji untuk bertemu?"

Chandra mengangguk,

"Baik mas, tunggu sebentar akan saya panggilkan mas Keenan"

Belum sempat Chandra akan menyela, namun pak Suman sudah berjalan terbirit-birit masuk ke dalam, padahal Chandra melihat ada intercom di ruangan satpam, lalu kenapa pak Suman memilih cara yang susah, batin Chandra mengamati sambil berdiri di luar gerbang.

Chandra tahu jika dirinya memang harus bertatap muka dengan Keenan, sesuai janjinya kepada Dyandra kemarin, namun kini seolah perasaan percaya dirinya lenyap entah kemana, tergantikan oleh perasaan takut dan was-was, Chandra seakan-akan merasakan jika dirinya akan menghadapi pertemuan dengan calon mertua,

Sampai pada saat lelaki paruh baya itu kembali diikuti oleh sosok pemuda tinggi yang terlihat dingin. Benar, dia adalah Keenan Anson,

Keenan berjalan mendekat ke arah Chandra, Chandra meneliti pakaian yang Keenan kenakan, setelan rumahan, tidak neko-neko, namun jangan lupakan jika outfit tersebut sudah pasti branded. Hanya dengan memakai setelan yang simpel, kaos Fendi putih di padukan dengan celana Nike hitam, Chandra mengakui jika aura Keenan tidak pernah salah,

Pantas saja Dyandra selalu membangga-banggakan kakaknya, Chandra yang normal saja mengakui jika Keenan lelaki tampan tak bercela, usianya memang lebih tua tiga tahun diatas Chandra, namun dengan penampilannya yang modis, orang yang tidak mengenal Keenan akan beranggapan jika Keenan lebih muda dari pada Chandra.

"Selamat siang, bang" sapa Chandra seramah mungkin,

"Cari Dyandra?"

Pertanyaan Keenan yang to the point, membuat nyali Chandra menciut di tambah saat mendengar suara dingin khas Keenan.
Keenan tidak hanya terlihat tampan, namun juga terlihat berwibawa, aura Caridad memang berbeda, menurut Chandra, Keenan hanya perlu berdiam tanpa tebar pesona, semua orang sudah pasti menyeganinya. Sedangkan Chandra Javante? Kudu harus banget tebar pesona agar semua orang bersimpati dan menaruh antensi kepada Chandra. Oke, Chandra mengakui itu.

"I-iya bang, saya mau izin mengajak Dyandra kerumah saya"

Keenan mengangguk-anggukan kepalanya, namun sedari tadi Keenan masih menampilkan wajah datar, "nama kamu siapa?"

"S-saya Chandra, Chandra Javante bang"

Keenan tersadar jika nada Chandra seperti orang gugup, kini Keenan terkekeh kecil, "santai saja, saya cuman tanya, bukan mau bunuh kamu" ujarnya sambil terkekeh, diikuti dengan Chandra yang mulai bisa tersenyum, "kecuali kalau kamu mainin adik saya"

Hening, senyum Chandra pudar, apakah kesepakatannya dengan Dyandra termasuk dalam kategori mempermainkan adik dari Keenan Anson? Chandra bertanya-tanya dalam hati,

Symbiosis Mutualism - END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang