20 - Sebuah Alasan

996 249 37
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.
.


Dyandra sadar jika sikapnya keterlaluan kepada Chandra, namun Dyandra seperti sudah kehabisan akal untuk menutup mulut Chandra agar lelaki itu tidak lagi banyak bertanya perihal apapun kepadanya, mood Dyandra juga sedang tidak bagus, wajar jika ia tersulut emosi,

Minat belanja Dyandra tidak seantusias tadi, bahkan ia rela menitip kepada Brisca dan Lousfina, Dyandra memutuskan untuk pulang lebih dulu. Di sepanjang jalan pulang keduanya hanya terdiam, tidak ada percakapan, suasananya mendadak sangat kaku, di tambah diamnya Chandra yang membuat Dyandra semakin gelisah,

Rasanya menang serba salah, Dyandra takut bercerita, takut berbagi masalahnya dengan Chandra, ia merasa gengsi dan tidak nyaman jika harus menyeritakan masalalunya,

Pernah mempunyai masalalu yang sialnya dengan sahabat Chandra, membuat Dyandra merasa tidak nyaman, bagimanapun belum ada satu orang pun yang tahu sebab apa Dyandra sampai membenci Kai di dalam hidupnya, sampai ingin melupakan juga,

Namun menyadari jika sosok Kai masih memberi pengaruh besar pada hati Dyandra, ia takut jika Chandra akan kecewa jika mengetahui hal ini.

"Chan, kamu marah?" Pada akhirnya Dyandra berani bersuara, ia tidak tahan dengan keheningan yang tercipta, seperti orang asing satu sama lain,

Sebelum menjawab pertanyaan Dyandra, Chandra menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan, "alasan apa aku marah?"

"Aku salah"

Tepat mobil berhenti di lampu merah, kini Chandra menatap penuh ke arah Dyandra, "jadi sudah tau salahnya di mana?"

Dyandra semakin di buat bersalah, penuturan Chandra yang terdengat lembut dan sabar, mengingatkannya pada sosok ayahnya, Keenan juga seperti ayahnya, pembawaanya tenang, tidak mudah tersulut emosi,

"Iya"

"Good girl" jawab Chandra dengan tersenyum lembut sambil mengusap rambut Dyandra,

Kini Chandra kembali fokus ke arah jalan, lampu pemberhentian sudah berubah menjadi hijau, namun ada ketidak puasan dari Dyandra saat mendengar jawaban Chandra,

"Gitu aja?"

"Kamu maunya gimana, babe? Peluk? Apa cium?" Goda Chandra sambil tersenyum genit,

Dyandra yang mendengar itu tentu saja tidak kuasa untuk tidak tersipu dengan mengulum senyumnya, "kamu udah maafin aku?"

Chandra mengangguk, "karena kamu udah tahu akan kesalahan kamu"

"Tapi aku belum minta maaf"

"Memang"

"Terus?"

"Cukup jangan di ulangi lagi, sweetheart" pilihan Chandra hanya tidak ingin mengambil pusing lebih jauh tidak lah salah, ia hanya tidak ingin merubah suasana menjadi canggung lagi, Chandra rindu gadisnya yang banyak bicara serta berisik dari pada gadis itu berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Meskipun jujur saja masih terbesit rasa tidak nyaman, seolah masih ada yang janggal dan belum terselesaikan, mendadak hati Chandra terasa berat. Namun Chandra selalu mencoba menampik pikiran buruk, dan percaya jika Dyandra suatu saat akan bercerita dan terbuka kepadanya, dia hanya butuh waktu.

.
.

Bayang-bayang Kai semakin terasa nyata dan mengganggu ketenangan Dyandra, vearity show NCT seakan nyaris tidak menolong mood Dyandra sama sekali, Dyandra harus benar-benar menyelesaikan masalahnya agar tidak semakin tumbuh membesar,

Symbiosis Mutualism - END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang