18 - Menghukum Diri Sendiri

1.2K 273 98
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.
.


Hampir satu minggu Chandra seperti hilang di telan bumi, Dyandra pikir Chandra sengaja tidak mau menganggu Dyandra karena gadis itu sedang fokus dengan ujian skripsinya. Tapi ternyata tidak, bahkan sampai ujian skripsi Dyandra selesai, lelaki itu tetap menghilang tanpa kabar,

Memang benar Chandra mungkin punya kesibukan, karena dunia Chandra bukan hanya Dyandra saja, lelaki itu masih punya keluarga, pekerjaan kantornya atau juga teman-temannya,

Tapi kesibukan yang seperti apa sehingga membuat Chandra sampai bisa mengabaikan Dyandra? Apa lelaki itu sudah kepincut dengan makeup tebal tante girang?

Uughhh!

Memikirkannya saja Dyandra tidak sanggup. Sialan! Siapa sih sebenarnya Chandra itu, sampai bisa membuat Dyandra uring-uringan tanpa kabar dan juga tanpa kehadirannya?

Ingin mencoba abai dengan cara berbelanja menghabisakan uang untuk membeli printilan Kpop, tapi sepertinya Brisca dan Lousfina berada di kubu Keenan, mereka berlaga sok hemat di depan Dyandra saat Dyandra mengajaknya jalan.

Jika seperti ini, seorang Dyandra Dyellin Caridad dengan sangat amat terpaksa harus menenggalkan seluruh harga dirinya, jalan satu-satunya yaitu menemui Chandra, di rumahnya.

Pembantu di rumah Javante sedikit berjalan cepat mendekat ke arah Fany, "ibu, maaf mengganggu makan paginya, itu di luar ada mbak Dyandra, di suruh masuk nggak, bu?"

Fany yang mendengar itu sontak berdiri mengabaikan sarapannya, "yaampun mbak Jumi! Ya suruh masuk dong, nagapain malah tanya?" Kesal Fany,

"Tunggu-tunggu" cegah Fany, "udah biar saya aja yang nemuin"

"Baik ibu"

Sebelum benar-benar melangkah pergi, Fany kembali menghentikan langkah pembantunya, "mbak Jum, lain kali kalau Dyandra yang bertamu, mau dia ngapain aja di rumah, mau dia salto di rumah, mau dia asal masuk rumah. Kasih! Dyandra bukan sembarang tamu, paham?"

Ucapan Fany seolah mengandung undang-undang yang harus di taati oleh semua pembantu Javante, termasuk Yusuf dan Chandra,

"Siap ibu" jawab pembantu yang bernama Juminten gugup, karena ia tergolong baru bekerja di rumah Javante.

Di dalam kamar, Chandra terbaring malas-malasan, lelaki itu sudah seperti tidak mempunyain semangat hidup, terlihat lemah, letih, lesu. Lelaki itu mempunyai alasan menghilang dari kehidupan Dyandra, selain ia sibuk mengurus pekerjaannya, ia juga mencoba menghukum dirinya dengan tidak menemui sumber kebahagiannya, penyesalannya karena lalai menjaga Dyandra membuatnya frustasi,

Namun sepertinya hidup tanpa Dyandra sangatlah susah, Chandra rasanya tidak sanggup jika harus menghindari gadisnya,

Baru saja Chandra ingin kembali melanjutkan tidurnya namun urung saat tiba-tiba pintu kamar Chandra di buka secara kasar, sontak saja Chandra tekejut sambil memegang dadanya,

Di sana, tengah bediri gadis berambut ikan dori yang selalu ia rindukan, gadis itu tengah memasang wajah kesal dan juga beracak pinggang, wajah kesal Dyandra bahkan tidak ada seram-seramnnya selain terlihat imut,

"Dyand--"

"Dasar kamu ya, bang toyib! Udah tau ceweknya baru sakit, aku juga habis ngejalanin ujian skripsi nggak malah di tengokin tapi malah di biarin tanpa kabar! Kamu itu ganteng, tapi otaknya nggak lebih besar dari telur puyuh!!!" Pekik Dyandra karena benar-benar merasa kesal.

Symbiosis Mutualism - END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang