14 - Perihal per' K-Popan

1K 281 114
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.
.


Hari ini tepat ke dua kalinya Dyandra berkunjung ke istana Javante, berbeda dari sebelumnya, kali ini sosok Dyandra sudah ditunggu bahkan di sambut Fany seraya berjalan menghampiri Dyandra yang baru saja turun dari mobil Chandra,

Berbicara mengenai mobil Chandra, Chandra sengaja membiarkan body mobilnya yang lecet akibat ulah Dyandra. Bukan karena ia tidak sanggup untuk membenahi, bahkan Chandra sangat sanggup untuk membeli yang baru lagi.

Namun menurut Chandra, ukiran yang di berikan Dyandra anggap saja sebagai kenang-kenangan yang manis. Chandra berkata, setiap melihat body lecet mobilnya, sama halnya mengingatkannya tentang Dyandra. Mengingatkan juga jika faktanya hanya gadis ikan dori tersebut yang mampu berbuat hal demikian kepada dirinya.

"Ah, yaampun yaampun... calon mantu, gimana kabarnya? Lama banget ya kita udah nggak ketemu" sapa Fany kegirangan,

Faktanya, belum ada sepuluh hari mereka baru saja bertemu, saat pertama kali Dyandra di ajak berkunjung ke istana Javante,

Dyandra terkikik geli, alih-alih menyalimi tangan Fany, bersikap manis seperti gadis-gadis pada umumnya, Dyandra malah memeluk Fany selayaknya teman sejawat yang sudah sepuluh tahun tidak bertemu, Fany pun menyambut pelukan Dyandra tidak kalah antusias, "Baik dong tante, tante gimana punya kabar?"

"Tante baik tapi makin baik saat tau Chandra mau ajak kamu main kerumah dong, aduuuh tante seneng binggow"

Nasip Chandra masih sama seperti pertama kali Dyandra datang kerumah Javante. Berjalan mengekori dua wanita berbeda umur tersebut, jika seperti ini Chandra merasa kalau anak Fany adalah Dyandra, bukan-lah dirinya,

'Sungguh, tidak adil sekali hidup ini!' batin Chandra tersenyum kecut. Namun alih-alih membenci, Chandra malah bersyukur,

"Hari ini tante sengaja masak banyak sekali, special karena calon mantu mau datang"

Dyandra lagi-lagi di buat melongo dengan pemandangan menu makanan yang sudah tersaji rapi di atas meja makan. Katakanlah menu khas dari sabang sampai merauke ada,

"Ini semua tante yang masak?"

Mendadak Fany meringis mendegar pertanyaan Dyandra, "sebenarnya tante nggak bisa masak sih sayang" jawab Fany malu, takut-takut jika Dyandra ilfil mengetahui calon mertuaya tidak pandai di dapur,

Sedangkan Chandra yang tahu akan gelagat ibunya, dirinya hanya mampu memutar malas kedua matanya. Bagaimana bisa? Bukankah seharusnya yang merasa khawatir yaitu sang calon mantu. Tapi ini apa? Ibunya malah yang khawatir, takut-takut jika calon menantunya berpikir ibunya kurang baik menjadi kandidat ibu mertua.

"OMG, demi apa tante? Dyandra juga nggak bisa masak"

Wajah Fany seketika berubah menjadi binar-binat bahagia, "yaampun yaampun kita sama"

Keduanya terkiki geli sambil berpelukan seperti teletubies, "aduhhh tante, Dyandra aja kalau mask air mateng separuh gitu"

"Sama... tante kalau masak nasi juga matangnya sebelah"

Chandra hanya mampu mengembuskan nafasnya, mereka berdua memang cocok sekali, selain alay, Dyandra dan juga ibunya sangat absurd sekali. Coba fikirkan, bagaimana bisa air matangnya separuh?
Lalu, bagaimana bisa nasi matangya sebelah? Seperti apa Fany ketika memasak nasinya?

Yusuf yang baru bergabung menyenggol lengan Chandra, bertanya-tanya ada apa dengan istri dan juga calon menantunya itu. Namun respon Chandra hanya mengangkat kedua bahunya.

Symbiosis Mutualism - END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang