2 - Lelaki Mulia (versi Chandra)

1.7K 308 135
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.


Di era yang serba digital seperti ini, lelaki paruh baya tersebut masih suka mengisi waktu luangnya dengan membaca koran, katanya lebih meresap kala membaca sambil mengirup bau kertas koran, apa lagi di tambah dengan di temani secangkir kopi buatan sang istri,

"Pagi pi..."

"Oh, pagi Chan" jawab Yusuf sambil melipat korannya, kemudian ia letakan di atas meja makan, "mau kemana? Rapi banget pagi-pagi?"

"Bertemu Sehan dan Kai" Jawab lelaki bernama Chandra dengan tidak yakin,

"Kamu ini, temenmu dari jaman SMA sampai sekarang masih dua aja"

"Sahabat sejati nggak perlu banyak-banyak pi, yang penting setia sampai mati"

"Yang bener tuh wanita nggak perlu banyak yang penting satu sampai mati"

Chandra mendengus mendengar ucapan papinya, "kita bertiga tuh saling melengkapi pi, Sehan terlalu kekanakan, sedangkan Kai hidupnya lurus-lurus aja, mereka butuh Chandra agar hidupnya berwarna"

Chandra masih ingat, bagaimana ketiganya bisa sampai kenal hingga bersahabat sampai sekarang, padahal mereka bertiga, tidak ada persamaan dari segi sikap dan sifat, bahkan Kai dan Sehan mempunyai selisih umur satu tahun lebih tua Chandra, namun dari situlah mereka bertiga bisa melengkapi satu sama lain,

Sehan dan Kai lahir dari kaum elite, sama seperti Chandra.
Orang tua mereka sama-sama pengusaha dan ternama, memungkinkan mereka betiga sering bertemu di acara-acara tertetu,

Awalnya, orang tua Chandra yang selalu memaksa Chandra untuk berteman dengan Kai, karena seperti faktanya, kehidupan Kai terlihat lurus, dia lelaki yang tumbuh tertata di bawah asuha orangtua yang disiplin. Kai keturunan lokal asli Indonesia, mempunyai kulit yang exotis namun sexy,

Sedangkan mahluk albino, si cadel yang bertampang hot daddy namun tidak sesuai dengan usianya, Sehan. Lelaki ini mempunyai darah keturunan Korea - Indonesia. Sehan tampan, namun masih banyak Chandra, ya menurutnya begitu.
Chandra menyukai sosok Sehan karena Sehan seperti adik bagi Chandra, tentu saja karena Chandra anak tunggal. Fitur tubuhnya sangat berbanding terbalik dengan sikapnya yang kekanakan dan sedikit polos?

Yusuf hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, "mereka lama nggak main kerumah? Gimana kabarnya?"

"Baik pi, mereka sibuk kerja sampai lupa cari wanita" jawab Chandra sungguh-sungguh, "Sehan ganteng, tapi nggak bisa cari cewek. Kai duitnya banyak tapi nggak tau caranya ngabisin uang, hiudpnya tetap murah meriah, sukanya yang buy one get two"

"Oh ya?"

Chandra mengangguk, "memang, hanya Chandra doang yang tahu caranya menikmati hidup, pi" ujar Chandra bangga,

"Terus kalau kamu ceweknya mana, Chan?"

Bukan, itu bukan suara Yusuf, melainkan Fany, Mami Chandra.

Chandra hanya meringis menatap takut ke arah ibunya yang berjalan mendekat ke arah meja makan.
Fany mengambil tempat duduk tepat di depan Chandra. Sejak acara sarapan pagi di mulai, suasana di ruang makan tidak lagi sehangat tadi sebelum adanya Fany. Sesekali Chandra melirik ke arah ibunya yang tengah memotong daging steak dengan sengaja mengoyak berakibat mengeluarkan decitan antara piring dan pisau,

Chandra meringis, "pelan-pelan, mi"

Fany menatap sinis ke arah Chandra, "nggak usah peduliin mami deh!"

Symbiosis Mutualism - END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang