24 - No Result

1K 259 90
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.
.


Aksi ngambek Fany ternyata tidak main-main, wanita itu masih tetap pada pendiriannya, Yusuf sudah berulang kali berusaha menjelaskan pada Fany bahwa anaknya dan Dyandra hanya membutuhkan waktu, namun Fany dengan keras kepalanya mencoba abai, takut-takut jika sampai ia luluh saat mendengar penjelasan Yusuf,

Yusuf bahkan mengajak berlibur Fany dengan pesawat pribadinya ke Korea Selatan hanya untuk mengunjungi cafe SM. Namun tetap saja, sejauh apapun usaha Fany melupakan Dyandra, gadis itu sudah mempunyai ruang tersendiri di hati dan pikiran Fany.

Berkata saat melihat foto Jaehyun mendadak Fany teringat Dyandra, saat berniat ke cafe SM saja, namun Fany malah berbelanja printilan EXO dan NCT, terlebih semua itu katanya oleh-oleh untuk Dyandra, tapi saat sadar dirinya sedang mendeklarasikan permusuhan dengan Dyandra seketika printilan k-pop di bagi-bagikan kepada asisten rumah tangganya,

Tetap saja, sehebat-hebatnya posisi Dyandra di hati Fany, yang namanya seorang ibu tidak akan bisa menggantikan posisi Chandra sebagai anak kandungannya, yang telah merana akibat Dyandra.

.
.

Sedangkan di tempat lain, Chandra berusaha untuk tetap tenang meskipun nyatanya susah sekali.

Chandra melihat Dyandra yang menerobos masuk ke dalam ruangan Sehan. Entah kebetulan atau sebuah keberuntungan dari mana, saat Dyandra ke kampus mengurus wisudanya, saat itu pula ia melihat mobil Chandra terparkir rapi di parkiran rektor.

Begitu langkah Dyandra semakin mendekat, Sehan yang sadar akan Chandra yang membutuhkan privacy, ia segera undur diri.

Gadis yang teramat sangat Chandra rindukan tengah berdiri menatap Chandra, "Chand--"

"Kamu ngapain ke sini?" Potong Chandra cepat,

"Aku mau jelasin semuanya"

"Memangnya di mananya yang kurang jelas, Dy?" Tanya Chandra dengan nada tenang, tidak meninggi, tidak emosi, meskipun jantungnya tengah bergemuruh hebat,

"Aku tahu disini aku yang salah, aku suka semena-mena, nggak ngehargai kamu, aku nggak tahu diri"

Jujur saja untuk sesaat Chandra sempat goyah saat mendengar ucapan Dyandra, entah mengapa mendengar pengakuan Dyandra membuat hatinya terenyuh, namun Chandra tidak mau usahanya goyah dengan semudah itu memaafkan Dyandra, Chandra ingin Dyandra memahi perasaanya, Chandra ingin suapaya Dyandra tidak lagi egois dengan perasaanya,

"Oke"

"O-oke?" Tanya Dyandra tidak percaya dengan jawaban singkat yang Chandra berika, ia juga tidak paham dengan maksud jawaban Chandra, "maksudnya?"

"Oke, aku maafin kamu"

Bukan ini yang Dyandra mau. Dyandra memang mengharapkan maaf dari Chandra, namun harusnya di barengi dengan tindakan, misalnya dengan pelukan atau ciumanpun Dyandra juga mau, atau senyuman manis dan teduh yang selalu Chandra berikan kepada Dyandra,

"Gitu aja?"

"Maksudnya?" Chandra hanya berpura-pura tidak paham dengan perkataan Dyandra,

Symbiosis Mutualism - END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang