13 - Bertemu

1.1K 279 132
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●
.
.
.
.

Butuh tiga hari lebih bagi Dyandra untuk benar-benar memutuskan tindakan yang akan ia ambil, dan Dyandra memutuskan untuk mengajak bertemu Chandra di cafe yang berada di dekat kampusnya, kabarnya cafe Viva Polo adalah milik Chandra.

Dyandra agaknya dibuat bimbang oleh Chandra, biasanya Dyandra tidak mau berpikir panjang apa lagi dengan sesuatu hal yang tidak terlalu penting. Tapi, Dyandra cukup tersentuh dengan aksi Chandra yang langsung mendatangi Keenan secara langsung, lelaki itu telah berhasil menggoyahkan sedikit pertahan hati seorang Dyandra yang telah ia kunci rapat-rapat.

Biarpun Dyandra masih tetap pada egonya, tapi Dyandra juga masih tetap memikirkan masa depannya. Biarpun Dyandra seorang bucin sejati Jaehyun, tapi tetap saja untuk kelangsungan hidup di masa depannya, Dyandra tetap akan menikah dan berkeluarga, meskipun halu Dyandra cukup luar biasa, namun Dyandra masih sadar diri jika yang namanya halu akan tetap sebatas halu. Se-halu dan se-merdeka apapun hidupnya dengan Bias-nya, tetap saja Dyandra membutuhkan seorang pendaping hidup.

Apa lagi mengingat Dyandra yang mempunyai cita-cita tajir abadi, dirinya yang suka sekali di perlalukan layaknya seorang princess dan di manja, tentu saja Dyandra membutuhkan the next new Keenan di dalam hidupnya, tidak mungkin Keenan akan selamanya menghidupi Dyandra apa lagi jika suatu saat Keenan menemukan pandamping hidupnya.

Satu hal yang paling penting, Dyandra harus bisa move on dari masalalunya. Berulang kali Dyandra meyakinkan jika dirinya sudah bisa melupakan, namun entah kenapa akhir-akhir ini seolah sosok di masalalunya muncul kembali di dalam pikirannya. Ini sangat tidak baik.

Dyandra mengigit bibir bawahnya, dadanya sedikit berdebar, tapi tidak biasanya lelaki berperawakan jangkung itu sampai telat, biasanya lelaki itu akan hadir lebih awal. Tapi ini? 15menit Dyandra sudah menunggu namun Chandra tidak kunjung menampakan batang hidungnya.

'Sial! Siapa sih Chandra? Sehingga bisa membuat Dyandra menunggunya?'

Apa jangan-jangan lelaki itu sudah menemukan penggantinya? Mengingat penampilan Chandra yang sekarang sudah tidak lagi cupu, karena Dyandra sudah merombak habis bagaimana cara lelaki itu berdandan dari ujung rambut sampai outfitnya. Berpikir yang tidak-tidak, karena pastilah mudah untuk lelaki itu mendapat pengganti dirinya?

Tapi jika sampai benar, Dyandra masih bisa menjamin jika wanita yang Chandra dapatkan jauh di bawah Dyandra. Oh ayolah, gadis mana yang bisa menandingi Dyandra? Cantik, semok, imut, menarik, ceria, menggairahkan dan tak tertahankan. Tidak ada, tidak ada gadis yang bisa menandinginya, kecuali tante girang yang makeup-nya tebal.

Sampai pada saat suara pintu cafe terbuka, Dyandra kembali dalam kesadarnya, Dyandra mendapati sosok lelaki jangkung melangkah ke arah meja Dyandra, sosok yang sedari tadi Dyandra tunggu. Tapi tunggu,

'WHAT?' Dyandra memekik di dalam hati, bagaimana bisa lelaki itu sudah merubah warna rambutnya menjadi blonde? Sungguh menyilaukan. Tapi tetap saja tampan. Uh! Sadarlah Dyandra, lo baru saja bilang dia tampan.

Chandra berjalan angkuh di selingi senyum genitnya yang terlihat terbar pesona kepada Dyandra, seakan memberitahu gadis itu jika ada sesuatu hal yang baru dalam tampilan sang lelaki. Chandra mengambil tempat duduk di depan meja Dyandra.

"Kamu menunggu lama? Maaf saya telat" ujar Chandra takut-takut jika gadis itu semakin ilfil karena dirinya terlambat datang. Namun ternyata respon gadis itu di luar predikisi Chandra,

"OWEMJIII, lo apain rambut lo?" Pekik Dyandra histeris, sampai mengundang tatapan mata dari para pelanggan cafe,

Chandra tersenyum meringis sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal di bagian belakang, "saya pikir kamu bakalan suka sama rambut saya yang baru"

Symbiosis Mutualism - END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang