Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛
●●●
.
.
.
.
Rapat yang di adakan Yusuf bersama dengan rekan kerja lainya mendadak di tunda, hanya karena istrinya mebrondongnya dengan panggilan, mengatakan jika Dyandra telah di serang oleh seekor macan,Tapi menurut Yusuf, Fany sangat berlebihan. Yusuf bahkan membayangkan jika yang menyerang Dyandra adalah Jeveline, macan betina besar kepunyaan Chandra, Melihat istrinya yang sedari tadi meraung tiada henti, hanya karena luka yang tidak seberapa.
Tapi memang dasarnya wanita itu lebay, namun Yusuf tidak berani berkata demikian, ia memilih aman saja dari pada Fany menyuruhnya tidur di luar malam ini,
"Udah dong mi, jangan nangis terus" Yusuf berusaha menenangkan dengan sabar,
"Papi ini, gimana mami nggak nangis, dari tadi Dyandra belum bangun"
"Ya sabar dong, mi"
Fany menatap kesal ke arah Yusuf, sedangkan Yusuf yang mendapat tatapam seperti ini hanya mampu mengerutkan nyalinya saja, "kalau Dyandra belum juga sadar, kita ganti dokter aja, mami nggak yakin dokter Agung ini spesialis yang terkenal di Malang" gerutu Fany,
Kini Fany, Yusuf beserta Chandra berada di rumah sakit spesialis kulit, Fany dan Yusuf menunggu di luar, sedangkan Chandra di dalam menemani Dyandra yang belum sadarkan diri akibat mendapat obat bius,
Sebenarnya lukanya ringan, mungkin jika yang terkena luka rakyat biasa, cukup di bersihkan dengan alkohol, di beri betadine dan di balut perban semuanya beres. Tapi lain cerita jika yang terkena luka adalah keluarga Javante. Luka adalah luka, jika sampai mengeluarkan darah, tidak peduli parah atau tidak, semua itu harus segera di tindak lanjuti,
Khasus Dyandra adalah luka ringan, tapi dokter sengaja memberi obat bius, selain tidak tega mendengar suara pekikan Dyandra yang meraung keras, karena dokter sedang membersihkan luka yang di dapat oleh Dyandra, agar tidak meninggalkan bekas luka di paha mulusnya. Suara tangisan Dyandra juga sangat mengganggu, mengakibatkan polusi suara di rumah sakit.
Chandra kini duduk di dekat ranjang yang Dyandra tempati, sedari tadi ia hanya terdiam sambil mengamati wajah Dyandra tanpa mengalikan pandangannya sedikitpun,
Sampai suara lenguhan dari bibir Dyandra menyadarkan Chandra dari lamunan jika gadis itu baru saja tersadar, dengan sigap Chandra segera menegakan tubuhnya,
Dyandra menerjab-nerjabkan matanya, tidak asing dengan tempat ini, karena waktu Dyandra di bawa kemari, kesadaran Dyandra sangatlah utuh.
"Hay... are you okay, dear?" Tanya Chandra sambil memegang telapak tangan Dyandra,
Dyandra masih terdiam, ia menikmati sentuhan dari tangan Chandra, ia merasa sangat di perhatikan, seperti saat kakaknya memperhatikannya ketika ia sakit,
"Chandra" ujar Dyandra dengan nada serak namun manja,
"Iya sayang, kamu butuh apa?" Tanya Chandra penuh kesabaran,
Dyandra merentangkan kedua tangannya, "hug me" pinta Dyandra dengan manja,
Chandra tersenyum simpul, kini Chandra duduk di tepi ranjang dan mulai memeluk Dyandra sambil mengusap pungguh Dyandra secara halus dan lembut. Chandra merasa lega saat Dyandra sudah sadar,
"Aku habis di bius ya tadi?"
Sontak Chandra teringat dengan kecelakaan kecil yang barus saja di alami oleh gadis itu, rasa bersalah kembali menyelimuti Chandra, merasa gagal menjaga gadis itu hingga membuatnya sampai terluka,
KAMU SEDANG MEMBACA
Symbiosis Mutualism - END ✔
RomanceChandra Javante, lelaki matang yang mempunyai hobby bergonta-ganti pasangan, tidak ingin berkomitmen, menyukai wanita dewasa yang sexy, tidak suka wanita yang berisik mendadak dunianya jungkir balik ketika dipertemukan oleh sosok Dyandra. Dyandra Dy...