Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛
●●●
.
.
.
.
Dyandra sudah pernah bercerita bukan mengenai berapa besar dan luasnya istana Javante. Pagi ini Dyandra sengaja mengunjungi istana Javante, namun kedatangannya yang masih sampai di depan gerbang sudah di tolak oleh satpam,Dyandra turun dari mobilnya bergegas melangkah mendekati satpam yang mempunyai nama Gito dengan beracak pinggang, namun mendengar penjelasan dari pak Gito, seketika rahang Dyandra terjatuh, menyadari jika dirinya tidak lagi mempunyai akses keluar masuk rumah Javante seperti dulu,
Gito sebenarnya merasa tidak enak hati, membiarkan sosok gadis porselen mungil nan cantik di biarkan berdiri di depan gerbang, namun Gito bisa apa selain mematuhi perintah sang majikan.
"Maaf mbak, peraturan baru. Mbak Dyandra tidak di perbolehkan masuk lagi oleh ibu Fany"
"Tante Fany?" Kedua bola mata Dyandra melotot, Dyandra sekarang semakin yakin jika Chandra pasti sudah bercerita memgenai hubunganya dengan kedua orang tuanya, "sejak kapan?"
"Baru tadi pagi, mbak" jawab Gito meringis, "maaf ya mbak, sekali lagi semua akses masuk mbak Dyandra sudah tidak berlaku lagi di sini"
Dyandra memijat pelipisnya yang mendadak pening, "Chandra ada di dalam? Saya mau bertemu dengan Chandra"
"Maaf mbak, mas Chandra tidak sedang berada di rumah, mungkin ke kantor"
"Tante Fany?"
"...." Gito tidak yakin,
"Panggil"
"Tapi, m-mbak--"
"Panggil!!"
"Si-siap mbak"
Gito segera berjalan, berlalu meninggalkan Dyandra dan memasuki ruangan satpam, seperti sedang menghubungi seseorang yang ada di dalam rumah.
Dyandra mencoba untuk bersabar dengan bersedekap sambil mengetuk-ketukan ujung heelsnya pada aspal. Sayang sekali, heels bermek Valentino itu pasti menangis teriris jika bisa berteriak.
.
.Fany yang baru saja mendapat panggilan dari satpam rumah, kali ini ia tengah mengamati CCTV yang ia sambungkan ke ponselnya tengah menampilkan sosok gadis ikan dori tengah bersedekap dada di depan gerbang utama istana Javante,
Tentu saja Fany menolak untuk menemui Dyandra, Fany juga tetap kekeh tidak memberi akses masuk untuk Dyandra, namun itu semua tidak membuat Fany merasa puas, yang ada ia tetap saja merasa jengkel dan uring-uringan,
Yusuf yang melihat itu hanya mampu mengembuskan nafasnya lemah,
"Mami kenapa sih?"
"Mamih lagi kangen tau nggak sih, pih!" Kesal Fany,
"Kangen siapa?"
"Ikan dori"
Yusuf tentu saja tahu, lelaki paruh baya itu tersenyum tipis, "kalau kangen kenapa nggak di temuin? Kenapa malah di usir?"
"Ini nggak bisa kayak gitu pih, mamih nggak bisa kalau nggak adil gini" Fany berdecak, "Chandra di sakitin, pulang-pulang mabuk, anak kesayangan mamih di bikin kacau sama wanita lain. Chandra lo ini pih!! Anak mami sama papi satu-satunya, bayangin dong pih, bayangin!!!" Imbuh Fany drama, Yusuf hanya mampu meringis mendengar penjelasan Fany
"Wajar dong mi setiap hubungan pasti mempunyai masalah, mereka juga masih pacaran"
"Papi ih, jangan coba-coba ngebelain Dyandra ya. Betul kata papi, mereka masih pacaran, Dyandra masih orang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Symbiosis Mutualism - END ✔
RomanceChandra Javante, lelaki matang yang mempunyai hobby bergonta-ganti pasangan, tidak ingin berkomitmen, menyukai wanita dewasa yang sexy, tidak suka wanita yang berisik mendadak dunianya jungkir balik ketika dipertemukan oleh sosok Dyandra. Dyandra Dy...