12. Hukuman

9.6K 507 7
                                    

🍁Happy Reading 🍁

Kiara sekarang berada di kelasnya ia mendapat banyak pertanyaan dari para sahabatnya.

"Ra tadi siapa?" Tanya mikha.

"Tadi gue denger dari anak anak dia pemimpin geng motor bandung bener ra?" Tanya kesya.

"Diakan arkano aldevaro lo punya hubungan sama dia ra?" Tanya celsy.

"Yang bener lo? dia arkan?" Tanya mikha.

"Iya" Ucap celsy.

"Kiara jawab ih lo punya hubungan apa sama si arkan" Ucap celsy.

Sedangkan lili hanya melihat mereka.

"Gimana gue mau jawab kalian nanya mulu" Ucapnya.

"Jawab aja ih" Ucap mikha.

"Iya dia arkan ketua geng tiger sepupu gue dia" Ucap kiara yang diangguki mereka.

Kringgg kringgg

Bel masuk menggema keseluruh sekolah menandakan upacara akan segera di mulai.

"Udah bel tu yuk kelapangan" Ucap mikha.

"Yuk" Ucap mereka, mereka pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lapangan.

Tiga puluh menit berlalu tapi mereka masih setia di tengah lapangan mendengarkan amanat dari pembina upacara.

"Lama banget sih tu guru gak berbusa apa mulutnya" Grutu mikha.

"Iya ya padahal yang disampein itu itu aja" Ucap celsy.

"Gak tau apa kalau panas banget" Ucap mikha.

"Husstt diem nanti kalau ketahuan bu luluk bisa dihukum" Ucap lili.

"Bener tu" Ucap kesya.

"Tapi ini pan___" Ucap mikha terpotong karena suara gaduh dari koridor dekat lapangan ternyata di sana ada bu luluk yang sedang menarik telinga galih dan gibran.

"ADUHHH BU SAKIT" Triak galih.

"AMPUN BU" Triak gibran.

Sedangkan ketiga sahabatnya hanya menggelengkan kepalanya.

"Ntar kalo telinga saya putus gimana bu" Ucap galih.

"Biar putus sekalian" Ucap bu luluk.

"Ya ampun ibu berdosa banget" Ucap galih sambil memegangi dadanya seakan ia sangat tersakiti.

Mereka semua yang melihat itu hanya memutar bola mata malas. Bu luluk pun menarik mereka ke tengah lapangan.

Kak galaksi

Omg kak bara

Duo G yaampun

Kak leo gans

Begitulah cuittan saat melihat kelima lelaki tampan ini diseret ke lapangan.

"DIAM" Ucap pembina upacara

"Kenapa lagi mereka bu?" Ucap pembina upacara.

"Bolos upacara malah nongkrong di rooftop" Ucap bu luluk, pembina upacara yang mendengar itu lantas menggelengkan kepalanya.

"Kamu galaksi seharusnya kamu itu beri contoh yang baik pada adik kelas kamu bukan malah ngasih contoh jelek kamu itu anak pemilik sekolah" Ucap pembina upacara.

"Kan yang punya sekolah papa saya bukan saya, lagian papa saya gak masalah kalau saya kayak gini" Ucapnya.

Pembina upacara hanya menghela bafas lelah melihat kelakuan murid muridnya itu.

Galaksi~Ara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang