MAKAYLA

610 39 2
                                    

MAKAYLA

CALEA tersentak kemudian terbangun dengan napas yang tidak beraturan. Mimpi Calea kali ini terasa berbeda. Calea mengingat setiap detail yang ada dalam mimpinya. Seorang gadis yang tak nampak wajahnya membuat Calea tidak dapat mengenali siapa gadis yang ada dalam mimpi Calea.

Calea mengambil buku catatannya. Mencatat segala detail yang ada di dalam mimpinya. Sudah menjadi kebiasaan Calea sejak dulu. Calea menulis segala hal yang ada diingatannya. Tangannya berhenti menggoreskan tinta pena dengan buku catatan. Gadis yang ada dimimpinya; tak lain adalah siswi SMA Gardapati. Seragam SMA Gardapati tergantung di lemari pakaian gadis itu.

Calea kemudian membuka lembaran buku catatannya. Tampaknya, gadis dimimpi Calea kali ini terasa tak asing.

Benar saja. Ini kedua kalinya, gadis itu datang ke mimpi Calea. Calea menatap sebuah gambar yang terlukis di buku catatannya. Gambar Calea mengenai gadis pemain piano itu sama persis dengan gadis yang baru saja hadir dimimpi Calea.

Makayla, siapa gadis itu sebenarnya?

—————————

Seorang wanita berumur dengan penampilan casual menghampiri seorang remaja yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Selamat siang."

"Siang, Oma. Silakan duduk." Remaja itu menyambut kedatangan wanita itu dengan antusias.

"Bagaimana kabar kamu selama di Indonesia?"

"Ya, begitulah, Oma. Aku juga tinggal di asrama. Jadi tidak ada yang spesial."

"Bagaimana hubungan Papa dan Mama? Sudah baik, bukan?"

Remaja itu hanya tersenyum canggung. Tak tahu harus membalas apa.

"Sesekali Mama memang mengunjungi aku di asrama. Tetapi Papa, sudah satu tahun aku di Indonesia, Papa belum pernah mengunjungi aku."

Wanita itu tampak geram. "Memang Papamu itu, tidak pernah mendengarkan ucapan Oma."

"Sebenarnya, aku ada maksud mengajak Oma bertemu." Remaja itu berucap gugup.

"Oma, tahu, sayang. Lantas, apa yang ingin kamu katakan kepada Oma?"

"Anak itu, sekolah di SMA Gardapati, Oma."

"Anak itu?" Wanita itu bertanya tak mengerti.

Remaja itu mengangkat kepalanya yang sempat menunduk. "Anak pembawa sial. Anak yang menghancurkan hubungan Papa dan Mama. Anak itu sekarang bersekolah di SMA yang sama denganku Oma."

—————————

Hari ini adalah hari libur nasional. Seluruh siswa/siswi SMA Gardapati diperbolehkan untuk melakukan aktivitas di luar asrama, namun harus kembali ke asrama sebelum jam lima petang.

"Kegiatan lo apa hari ini?" Abella bertanya pada Calea karena tinggal mereka berdua yang berada di kamar H-308. Sekitar lima belas menit yang lalu, Alesha baru saja meninggalkan kawasan asrama putri SMA Gardapati. Alesha berkata bahwa ia ingin bertemu seseorang.

"Perpus."

"Di hari libur seperti ini, Aljabar?" Abella bertanya tak percaya. Dimana-mana, semua orang menjadikan libur satu hari ini sebagai peluang untuk menikmati hidup. Menikmati hidup, sebelum kembali lagi ke realita. Algebra Caleabree seorang yang memilih perpustakaan sebagai tempat menikmati hari liburnya.

NISKALA - The Dark Side of Gardapati High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang