PENGUSIK

963 60 0
                                    

PENGUSIK

MATA Lila berbinar-binar kala matanya menatap Calea yang sedang melangkah memasuki kantin. Walaupun berada di lingkungan yang sama, beberapa hari ini Lila kesulitan menemukan keberadaan Calea. Lila memang sudah mengetahui dimana letak kamar Calea, namun Lila tahu, kehadirannya tidak akan mungkin di terima siswi-siswi penghuni gedung blok H. Maka dari itu, Lila membatalkan niatnya untuk datang langsung ke kamar adik sambungnya itu.

Calea begitu cantik dan anggun. Lila sangat mengagumi itu. Cara Calea berjalan sangatlah enak dipandang mata. Begitu percaya diri. Kehadiran Calea pun disadari beberapa siswa/siswi lain yang sedang menikmati sarapan mereka di pagi hari yang cerah itu.

Lila menunduk dengan segala perasaan yang timbul di hatinya. Lila menginginkan itu. Lila menginginkan dirinya berada di posisi Calea. Cantik, pintar, dan tentunya populer. Dapat Lila lihat, siswa/siswi yang menyadari kehadiran Calea akan menatap gadis itu sebentar dengan tatapan kagum—walaupun hanya beberapa detik saja.

Lila sangat menginginkan itu. Lila ingin semua orang menyadari kehadirannya, semua orang tahu kalau Lila ada, dan semua orang menatapnya kagum. Yang semakin membuat Lila iri, bahkan kehadiran Calea seperti hal yang ditunggu-tunggu oleh beberapa siswa/siswi. Lila menginginkan itu namun beberapa detik kemudian ia tersadar. Itu hanya lamunan belaka. Tak mungkin, tak mungkin seorang Adelila Nakeya Gunawan menjadi sorotan dan dipuja oleh siswa/siswi lain.

Calea berjalan beriringan dengan Abella dan seorang gadis lain yang kalau Lila tidak salah, bernama Alesha. Abella dan Alesha adalah teman sekamar Calea. Setidaknya itu yang Lila tahu. Lila mengenal Abella, tetapi Abella mungkin tidak tahu siapa dirinya. Di SMA Gardapati, Lila hanya dianggap angin lalu. Jadi, siswi-siswi tenar seperti Abella pasti tidak mengenal dirinya.

Mengenai Abella, menurut Lila gadis itu adalah orang yang ramah dan murah senyum. Abella akan selalu menundukkan kepalanya dan membalas sapaan siswa/siswi lain yang menyapanya. Senyuman gadis itu manis membuat Lila kesulitan untuk mengalihkan pandangan ketika Abella menampilkan senyuman hangatnya. Abella adalah salah satu siswi paling berprestasi di SMA Gardapati. Gadis itu beberapa kali memenangkan olimpiade biologi baik tingkat nasional maupun internasional.

Pandangan Lila mengatakan Alesha adalah gadis yang pemalu dan lemah lembut. Gadis itu tidak terlalu banyak bereskpresi—tetapi juga tak sedatar Calea. Gadis itu hanya sesekali menunjukkan senyum malu-malunya ketika mendengar celotehan Abella. Alesha adalah yang paling pendek diantara Abella dan Calea. Tubuh Alesha mungkin sedikit lebih tinggi dari Lila. Berada di antara Abella dan Calea membuat Alesha terlihat kecil. Ditambah lagi poni rambutnya yang membuat Alesha terlihat semakin memggemaskan.

——————————

Pagi itu Calea bangun paling awal. Sebenarnya bukan bangun paling awal, tetapi setelah terbangun karena mimpi aneh itu, Calea tidak bisa tidur kembali. Calea membiarkan Abella dan Alesha berpikir dirinya bangun lebih awal dari biasanya tanpa memberi tahu bahwa sebenarnya sejak dini hari tadi, walaupun memaksa, ia tidak dapat memejamkan matanya. Calea juga enggan bercerita tentang mimpi itu karena menurut Calea itu hanya sekadar bunga tidur. Tidak ada yang perlu dipikirkan dari mimpi itu.

Pukul setengah empat tadi, Calea sudah selesai membersihkan ranjangnya. Selepas itu, ia lantas membersihkan tubuhnya dan sekarang, ketika Alesha baru selesai mandi, Calea sudah siap dengan segala perlengkapan sekolahnya.

"Semangat amat, Neng. Masih jam empat lewat dikit udah selesai lo," ungkap Abella sesaat sebelum ia masuk ke toilet.

Calea tidak membalas apa-apa. Ia malah sibuk memeriksa kembali isi tasnya. Mungkin, sebentar lagi, Bu Siska akan datang ke kamar mereka dan mengembalikan semua perangkat lunak.

NISKALA - The Dark Side of Gardapati High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang