Algebra Caleabree. Seorang gadis yang masih menyandang status sebagai seorang pelajar di jenjang sekolah menengah atas. Semua orang akan berpikir bahwa hidup Calea sangatlah sempurna. Tetapi, kenyataan berkata tidak. Lahir tanpa kehadiran seorang Ay...
apabila menemukan kesalahan pada penulisan, boleh tolong komen yaa, thanks🌷
OBSERVASI
RALINE belum pernah melihat Ipda Haikal begitu terkejut seperti sekarang ini.
"Ini luar biasa, diluar nalar. Perempuan ini mempunyai kunci duplikat kamar Bonar," kata Haikal sedikit bersemangat karena mereka seperti menemukan sebuah petunjuk berharga.
"Cari tahu siapa perempuan itu!" Raline memberi perintah.
Kemudian ruangan kembali senyap dengan Raline yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri dan Ipda Haikal yang sibuk memutar kembali rekaman video itu. Sementara anggota yang lain, mencari tahu sosok perempuan itu dari CCTV lobi hotel.
"Mbak, nggak ada yang mencurigakan." Begitu yang Raline dapatkan dari anggota yang ditugaskan melihat rekaman CCTV lobi hotel.
"Kamu lihat didaftar pengunjung hotel, identitas pelanggan. KTP atau hal lainnya."
Sementara disaat bersamaan, sebuah pesan misterius sampai pada aplikasi bertukar pesan milik Raline.
Deretan huruf yang tentu memiliki makna. Tetapi, sebelum mencari tahu apa maksud pengirim pesan tersebut, Raline lebih penasaran dengan si pengirim pesan.
Ketika Raline sedang melacak nomor si pengirim, kembali Raline menerima sebuah pesan dengan model yang sama seperti pesan sebelumnya. Sial, pengirim meretas nomor salah satu orang random kemudian mengirim pesan melalui pemrograman. Kentara sekali.
Namun, mengapa tiba-tiba Raline menerima pesan misterius ini? Apakah karena saat ini ia sedang menangani kasus paling besar di Indonesia? Kematian Bonar, kah, faktornya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raline membaca huruf-huruf yang dikirimkan oleh pengirim misterius. Bukan pertama kalinya bagi Raline untuk memecahkan sebuah kode rahasia. Begitu mudah.
Raline mengambil sebuah kertas dan pulpen, menulis beberapa metode yang mungkin digunakan si pengirim.
Sebagai seorang penyidik, tentunya sandi-sandi yang memiliki makna seperti ini, tidak begitu asing lagi bagi Raline. Sekarang, Raline hanya perlu memikirkan, orang itu menggunakan metode sandi yang mana. Bifid Cipher.
A Q I G U U Y Z
Melalui metode Bifid Cipher, (1) A mewakilkan angka 11 dengan memerhatikan baris dan kolom ke berapa huruf A berada. (2) Q mewakilkan angka 41, menggunakan metode yang sama. (3) I mewakilkan angka 24, (4) G mewakilkan angka 22, (5) dan (6) U mewakilkan angka 45, (7) Y mewakilkan angka 54, dan terakhir, (8) Q mewakilkan angka 41.
Dari deretan kode tersebut, dapat disimpulkan bahwa pesan pengirim itu terdiri dari delapan huruf. Total menjadi 16 angka karena setiap huruf mewakilkan 2 angka. Kemudian deretan angka tersebut dibagi menjadi 2 baris. Maka sekarang, kode itu akan disusun pada 8 kolom dan 2 baris.
