WANITA MISTERIUS

571 40 2
                                    

WANITA MISTERIUS

PAK Ray memasuki ruang kelas 11 MIA-1 dengan tumpukan lembar jawaban essay yang sudah dinilai. Seisi ruangan kelas langsung senyap. Sebentar lagi, hasil post test mereka minggu lalu akan dibagi.

"Hancur, nih, nilai gue." Salah satu siswa berceletuk yang diikuti oleh beberapa siswa lainnya.

"Diam kalian semua." Pak Ray berteriak karena suasana kelas sudah tidak kondusif.

Pak Ray meletakkan lembar kertas jawaban essay di atas meja, kemudian berdiri di depan papan tulis—membuat Pak Ray dapat leluasa melihat seluruh muridnya.

"Enam orang yang lulus. Selainnya hancur. Mau jadi apa kalian?" Pak Ray berbicara dengan nada penuh intimidasi.

"11 MIA-1, kelas yang isinya siswa/siswi dengan nilai terbaik. Terus, apa ini? Bahkan banyak yang hanya dapat skor dua puluh."

Miracle meremas roknya kuat. Ia pasti termasuk didalam enam orang murid yang lulus. Miracle menatap Calea yang hanya menatap lurus papan tulis. Apakah gadis itu juga mengkhawatirkan nilainya? Gadis congkak itu juga disibukkan dengan kegiatan OSIS akhir-akhir ini. Miracle rasa waktu belajar Calea tentu saja berkurang dari biasanya.

Pak Ray berjalan kembali menuju meja dan mengambil tumpukan lembar jawaban essay.

"Yang tidak lulus, kerjakan seratus soal yang akan saya tampilkan di proyektor. Enam orang yang lulus, diperbolehkan untuk pergi ke perpustakaan dan mempelajari hal yang lain."

"Yang saya panggil, ambil barang kalian, dan langsung pergi."

"Vilsherla skor 68."

Miracle menatap Sherla yang baru saja keluar dari kelas dan membawa buku catatan dan alat tulisnya.

"Stainley skor 82."

"Miracle skor 86."

Miracle tersenyum puas. Kecemasan yang sedari tadi menghantui dirinya hilang sudah. Miracle mengambil buku catatan dan kotak pensilnya. Miracle melangkah dengan perasaan membuncah.

"Mirei, tunggui gue." Casey berseru.

"Nilai berapa lo?" Miracle bertanya ketika langkah Casey sudah sejajar dengannya.

"Cukup-cukup makan, lah."

Miracle mengangguk mengerti. "Pak Ray kasih soal satu tapi beranak."

"Waktu cuman lima belas menit, ditambah lagi soalnya susah banget. Udah mau pecah kepala gue," keluh Casey.

"Siapa aja yang lulus?" Mengingat Miracle keluar sebelum tiga orang yang lain keluar, Miracle tentu tidak mengetahui tiga orang lain yang juga lulus.

"Gue sama Kenan. Satu lagi, nggak tahu. Mungkin si ansos."

Keduanya sudah berada di gedung blok G ketika seseorang dari ujung lorong mengusik mereka.

"Lagi gosipin siapa lo berdua?" Kenan memandang sinis Casey dan Miracle.

"Yang pasti bukan lo." Miracle membalas pandangan Kenan.

NISKALA - The Dark Side of Gardapati High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang