Kabut tebal di jendela matanya mengendap. Tirai-tirai bulu mata meringsut, dan hujan kucing tak lenyap mengeong di atap rambut.
Kepalanya batu, di ketok-ketok, bertalu-talu. Seperti suara gendang, hati di dalam siapa yang tahu. Tapi tak ada yang peduli. Hujan lah rintik belum berlalu, banjir di bandang siapa yang mau.
Begitulah peri cintaku, selalu melayu dari segala belenggu hati. "Everything needs money", tak peduli walau mesti ber-pak ketipak ketipung tiap mbengi.
Parasnya khas oleh-oleh lokal dengan cap Inlander, namun betapa ia yolo dengan segala lifestyle londo. Bertutur dan berpakaian pun ala Français, tidak peduli meski yang didengarnya Didi Kempot, kadang ia bersenandung saja dalam hati : "Tak tandur pari jebul tukule malah 'Chouquettes Teuquie'".
Oh.
Kabut tebal di jendela matanya mengendap. Tirai-tirai bulu mata meringsut tapi nyalinya tidak pernah kisut. Ia terus mengeong, berharap diberi oleh majikan sejuntai ikan yang insyaAllah mehong.
(2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sihir Daring dan Cinta Yang Kontemporer
Poetry"Sihir Daring Dan Cinta Yang Kontemporer" merupakan sebuah antologi puisi (manuskrip), berisi 55 sajak yang dipecah ke dalam 3 babak dengan tema khusus mengikuti tema umum pada buku. Buku ini menyambut disrupsi budaya dalam dunia percintaan dan perg...