Cerita 15 detik yang kau unggah pada sorotan cintagram dan kicau puitwit yang biasa kau ketik tengah malam, menelusup ke relung batin perasaan.
Kita suka budeg dari tanggung jawab seolah kuping kita Van Gogh. Kecemasan bagai Anna Karenina, berselingkuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang fana.
Baca Guy de Maupassant, dan menonton film Jerman, nongkrong di bar Prawirotaman atau di pub pinggir jalan.. Jujur dengan hidupku, aku merasa kasihan: Fana.
Aku melihat pada kolom-kolom cerita, kebahagian - kebahagian yang aku dengannya jauh tiada bersua. Jika prasasti kemahsyuran dan lencana eksistensi bagi manusia modern sudah seperti Tuhan, maka aku adalah umat yang durhaka.
Sebut aku Diwan Al-Hallaj dengan berhala-berhala kata. Jangan kau rudapaksa kehendakku. Jika kau tak menghendaki kemerdekaanku, maka lebih baik kau penggal saja kepalaku. Ping.
"Wah si Su'ep beli sneakers baru!"
*copot pemasangan*
(2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sihir Daring dan Cinta Yang Kontemporer
Poesía"Sihir Daring Dan Cinta Yang Kontemporer" merupakan sebuah antologi puisi (manuskrip), berisi 55 sajak yang dipecah ke dalam 3 babak dengan tema khusus mengikuti tema umum pada buku. Buku ini menyambut disrupsi budaya dalam dunia percintaan dan perg...