Intoxicated By The Romance Of The Unusual 2.01 + 1.0 : Sekuel I; II

63 4 1
                                    

*Sajak ini adalah lanjutan dari sajak berjudul 'Intoxicated By The Romance Of The Unusual 1.11 : Akhir Zaman'

I
Di meja no. 4 di Rysboer Koffie, petani
mencelupkan biji malam ke penggilingan
melarutkan kantuk, aku terjaga
Gandum semangkuk, dan mentega
roti, selai kacang & jelly, aku membaca
sajak pagi ini

: "Lines Composed a Few Miles above Tintern
Abbey, On Revisiting the Banks of the Wye during
a Tour. July 13, 1798"

Di meja no. 14
sepasang bulai, hippies, duduk
menyeduh segelas Bali Kintamani
dan segelas Arabica V60, berbincang
tentang perihal visa, pajak, dan
sesekali meracau entah meracau apa
- bahasa kampung mereka
andai ada takarir macam
di layar kaca, kita akan paham
soal apa meski lain peladen
dan di pelantang itu biduan
bersenandung macam koor di
taman eden

Setidaknya itu hal terakhir yang aku ingat
sesaat sebelum kata tersendat seperti rekayasa
dan data dari program yang korup :

"Kekasihku, ada yang seiman tapi tak seamin, ada pula yang seamin meski tak seiman. Tapi..."

Seketika aku terbangun
memang betul jadi pegawai
dengan diperbudak kadang
bagai 15 dengan 1/2 30
tetapi hidup yang demikian itu
lebih tampak sempurna bagai
1:1,618 dibanding hidup
dalam realitas alternatif ini

: tahun "2021 b" katanya

Manusia-manusia artifisil berukuran raksasa, teknologi lalu lintas integratif, dan sistem geodesi yang sintesis.. canggih tapi manusianya bersikap seperti mesin.. hati mereka semuanya dingin.

Aku rindu realitas lamaku; dunia di mana facebook belum menjadi meta, meskipun itu (tetap saja) sampah; menelisik ilmu bumi dan kegelian tentang konspirasi simpang siur; memasak patty di kios emperan; atau sekedar duduk di kafe menggambar sketsa urban sambil mendengarkan 1 album penuh tembang-tembang dalam 'Norman Fucking Rockwell' di Spotify.. atau menonton Ghost In The Shell atau film-film Makoto Shinkai. Ah aku seperti pernah menulis bait itu.

Aku rindu kekasihku
gadis penggemar Ernest Hermingway
yang senyumnya lucu dan lugu itu
Maafkan aku jika kau rindu
dan barangkali tak akan pernah
melihat wajahku yang aneh ini lagi
tiap pagi. Aku merindukanmu.

II
'Thrice Upon The Time' adalah hal paling indah dalam bisnis waralaba di Neon Genesis Evangelion. Dan entah bagaimana, kini aku menjalani hidup di dunia yang serupa. Dan entah bagaimana aku bertemu dengan Maya, sosok bagaikan cyborg di film Alita. Bisakah kau bayangkan bagaimana pacaran yang Cyberpunk? Bukan soal, dia atas dan aku bawah. Meskipun itu wah. Ketika ia tampak bagai kota asalnya, kota atas yang megah, melihatnya dari bawah sungguh terasa indah. Di dunia Maya kenyataan tampak menggigit, kadang diacak dengan algoritma yang rumit. Seperti klep yang diskir, waktu perlu dirawat; dan merawat sesuatu itu perlu waktu. Dan kiamat terjadi di saat tangan-tangan khalifah-khalifah bumi tidak lagi sanggup merawat akal dan nafsu. Keseimbangan yang timpang dan negosiasi jalan buntu. Di episode terakhir di akhir zaman ini, aku ingin mengirimkan doa untuk kesehatan ibuku. Dan membacakan sajak yang kutulis untuk kekasihku di '2021 a' walaupun mungkin ia tak mampu tuk mendengarnya:

O, Kekasihku,

"Di laut matamu yang dalam, aku hanyut. Masa lalu seperti kapal karam, berlumut, dan arus takdir terjerembab jatuh di palung dan tak pulang.

Aku buta membaca peta menuju tubuh rindu, dan kamu harta karun seperti peti emas tua yang hilang, seperti kilau lampu yang terang."

Aku mencintaimu.

(2020; 2021)

Fin

Sihir Daring dan Cinta Yang KontemporerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang