5

823 123 84
                                    



Hyunjin yang sedari tadi mengamati berbagai respon mereka itu pun terbersut tawanya saat mendengar tudingan Junghwan.

" HEH JUNGHWAN MULUTMU!" Seru Renjun yang bikin Wonjin yang ada di sebelahnya jadi kaget.

" Tenang dulu. Junghwan duduk! Dengerin dulu makanya." Perintah Jaemin. Junghwan memilih menurut kali ini sembari merengut. Junghwan kan takut kakaknya kenapa-napa.


" Chaos banget." Komentar Eunsang sembari meminum vanilla latenya.

" Ya trus kenapa abang mendadak pengen nikah sama hyungku kalo bukan karna Renjun hyung hamil?"

Renjun menggeram. Ingin sekali Renjun menjambak rambut adik bungsunya itu sekarang juga.

" Heh! Mulutnya ya!" Dan Junkyu lah yang menyelamatkan kekesalan Renjun. Pemuda itu memukul lengan kekasihnya itu kencang membuat Junghwan meringis kesakitan.

" Dengerin dulu makanya! Bocah!" Sentak Renjun. Junghwan kembali merengut, dia bukan bocah, soraknya dalam hati.

" Iya iya. Ahh-- atau jangan-jangan Bang Jaemin pengen buru-buru nikahin hyungku karna udah ga tahan liat Renjun hyung yang menel mulu sama bang Mark?" Junghwan mencoba berspekulasi, mengabaikan wajah merah padam Renjun.

" Bukan gitu Jung---"

" Trus apa? Masa bang Jaemin nggak marah? Kemarin Renjun hyung jalan loh sama bang Mark?" Junghwan memotong ucapan Jaemin.

" Aakkh! WOI SAKIT! HYUNG KENAPA SIH!"

Semuanya langsung menoleh ke arah Wonjin yang baru saja berteriak. Si Huang tengah itu tampak memukul lengan Renjun setelah sebelumnya Renjun mencengkram lengannya kuat-kuat.

" Njin? Kamu kenapa?" Tanya Minkyu panik. Tapi Wonjin mengabaikannya, malah melotot kesal ke Renjun dan memperlihatkan lengannya yang memerah setelah menggulung lengan baju pendeknya itu sedikit.

" Sakit tau nggak!" Sentak Wonjin, matanya mulai memerah ingin menangis membuat Renjun jadi kelabakan sendiri.

" Kok hyung gitu sih?!" Seru Junghwan ke Renjun yang di hadiahi tatapan super tajam dari Renjun membuat Junghwan yang awalnya hendak marah itu jadi mengkeret.

" Maaf ya Njin, hyung nggak sengaja. Sumpah." Ujar Renjun berusaha ikut mengusap-usap lengan Wonjin, tapi Wonjin menepis tangannya. Wonjin kesal.

" Gosah sentuh-sentuh! Perih tau nggak! Ku aduin mama liat aja!" Ketus Wonjin.

Renjun jadi bingung harus apa. Biasanya dia bakalan balik ketusin Wonjin dan masalah selesai. Tapi sekarang pemuda itu sedang berfikir keras, mencari-cari alasan agar selamat dari kemarahan Jaemin.


" Kapan Renjun jalan sama bang Mark?" Terdengar suara berat Jaemin berbicara membuat Renjun susah payah menelan ludahnya.

" Beberapa hari yang lalu." Dan itu suara Junghwan yang menjawab membuat Renjun ingin meremas empedu adiknya itu.



" Renjunie?"



Mati aku! Junghwan cepu banget ya tuhan! Inner Renjun lalu bersusah payah mengangkat kepalanya lalu melirik Jaemin yang berada di sebelahnya itu sekilas.



" Kamu beruntung moodku lagi bagus."

Renjun sepenuhnya mengangkat wajahnya dan menatap Jaemin yang menatapnya dengan tatapan datar.


" Apa? Kamu mau bahas pernikahan kita sekarang atau nggak usah aja?" Tanya Jaemin lagi. Renjun menggeleng cepat.


" Ayo kita bahas itu sekarang aja." Ujar Renjun pelan sedangkan hatinya bersorak kencang karna Jaemin kali ini tidak mempermasalahkannya.


ANDANTE | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang