" Nggak mau liat hasilnya dulu?" Tanya Junghwan setelah memeriksa hasil jepretannya. Junkyu menggeleng cepat, wajahnya menyiratkan penderitaan yang luarbiasa. Beruntung saat berpose tadi ia masih sempat menyengir lebar dengan 2 jari membentuk sign V.
" Enggak. Ntaran aja."
" Yaudah ayo." Ujar Junghwan lagi sembari meraih kembali tangan Junkyu.
" Masih jauhh ya Ju??" Tanya Junkyu ngos-ngosan. Junghwan tersenyum kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Begitulah. Kalo nggak kuat bilang ya." Ini adalah kata-kata yang sama ke 101 Junghwan semenjak 1 jam yang lalu.
Junkyu mengangguk. Setidaknya ia masih sanggup bertahan berkat bantuan air mineral dan Junghwan yang menopang tubuhnya.
" Mommy sama daddy kapan pulang? Kenapa bang Jaemin sampe ke Korea segala buat bahas pernikahan?" Tanya Junghwan kembali membuka percakapan agar perjalanan mereka tidak terlalu berasa.
" Halmeoni masih di kemo. Jadi belum bisa di tinggal Ju." Jawab Junkyu.
Junghwan mengangguk paham.
" Kira-kira mommy sama daddy bakalan izinin nggak?" Tanya Junghwan lagi. Junkyu menggeleng, ia juga tidak tau.
" Emang Renjun udah kasih tau mama papa?" Tanya Junkyu balik.
" Belum. Katanya belum berani." Jawab Junghwan pula. Junkyu mendecih.
" Itu doang nggak berani."
Junghwan tertawa pelan tak menanggapi. Kini keduanya fokus mengamati langkah keduanya sembari sesekali mengagumi pemandangan yang terhampar di depan dan belakang mereka.
Kecepatan langkah Junkyu semakin lama semakin berkurang hingga sekarang pemuda itu mencengkram lengan Junghwan lebih kuat karna kakinya benar-benar sudah tak bisa lagi di angkat untuk menaiki tangga selanjutnya.
" Juu. Capek hhh."
Junkyu mencengkram lututnya dengan nafas tersengal membuat Junghwan buru-buru mengecek keadaan kekasihnya itu.
Junghwan menatap ke arah posko persinggahan kedua yang jaraknya lumayan jauh itu lalu kembali menatap Junkyu yang masih dengan posisi yang sama.
Junkyu mendongak ketika Junghwan menaruh bucket hat miliknya di atas kepalanya lalu setelahnya remaja 15tahun itu memposisikan punggungnya di depan Junkyu.
" Ju-"
" Naik sayang. Posko persinggahannya masih agak jauh. Disana kamu bisa rebahan."
