23

507 86 19
                                    






" Junghwan! Hiks!"

Junghwan yang baru aja hendak memejamkan matanya itu langsung kembali membukanya dan mengangkat tubuhnya sedikit untuk melihat siapa yang memanggilnya.

" Hyung?! Kenapa?!"

Junghwan langsung bangkit duduk saat Wonjin berlari ke arahnya lalu menubruk Junghwan.

" Hey? Kenapa nangis?" Tanya Junghwan panik saat kakaknya itu sesenggukan di dadanya.

Tak ada jawaban dari Wonjin sehingga kini Junghwan hanya bisa mengelus pelan punggung sempit kakak keduanya itu sembari sesekali mencium rambut halus kakaknya.

Setelah Junghwan merasa Wonjin terlalu lama menangis, akhirnya Junghwan menjauhkan tubuh sang kakak dari dadanya lalu menatap wajah sembab penuh airmata kakaknya itu dengan intens.

" Bilang ke aku, hyung kenapa?" Ujar Junghwan sembari mengusap airmata Wonjin.

" Hyung putus sama Minkyu, Ju." Ujar Wonjin sesenggukan. Junghwan menghela nafas pelan lalu menarik kakaknya itu untuk tidur di pelukannya. Tak lupa remaja 15tahun itu menarik selimut sehingga tubuh keduanya terbalut selimut hingga dada.

" Hubungan kami semakin memburuk, Ju. Dan tadi Minkyu minta putus." Tangis Wonjin.

Junghwan mengeratkan pelukannya di tubuh sang kakak.

" Lebih baik kalian putus daripada hyung sedih terus setiap hari." Ujar Junghwan membuat tangis Wonjin semakin menjadi-jadi.

" Dia nggak pantes buat kamu, hyung." Pertegas Junghwan. Wonjin semakin membenamkan wajahnya di dada Junghwan. Lebih mengeraskan tangisannya disana.

" Sekarang hyung tidur aja ya. Istirahat." Ujar Junghwan melunak sembari mengelus rambut Wonjin penuh kasih sayang.

" Hyung gamau putus sama dia Ju." Ujar Wonjin akhirnya. Junghwan mengerutkan keningnya sesaat, terlihat marah karna kakaknya ini selalu mempertahankan Minkyu.

" Tapi dia udah mutusin hyungkan." Ujar Junghwan dingin. Wonjin hanya kembali menangis dan Junghwan juga sudah tidak berminat lagi untuk meyakinkan kakaknya itu.



" Ju-"



" Hyung. Banyak cowo di luaran sana-"



" Bukan itu masalahnya Ju-"




" Lalu apa?" Junghwan berusaha mengontrol nada bicaranya dan balas menatap Wonjin yang mendongak menatapnya. Sorot mata kakaknya itu sarat akan penderitaan dan kesedihan mendalam membuat Junghwan benar-benar marah.

Tak lama kemudian Wonjin memutus kontak matanya dan kembali menyembunyikan wajahnya di dada Junghwan.

" Hyung cuma nggak bisa aja Ju." Lirihnya.


" Lirihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANDANTE | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang