12

576 88 10
                                    




Junghwan buru-buru berlari ke arah Mercedes-benz CLS-Class silver yang terparkir tepat di bawah rindangnya pohon angsana di kanan pagar sekolahnya.


Remaja 15tahun itu mengetuk jendela kacanya pelan sebelum membuka pintu di bagian samping kemudi. Pintu terbuka menampilkan Junkyu yang tengah menelungkupkan kepalanya di stir mobil. Di detik berikutnya Junkyu langsung terbangun. Kekasihnya itu mengenakan turtleneck yang di kombinasikan dengan jaket denim. Junghwan selalu kagum dengan selera fashion kembar bungsu Kim itu.



" Maaf ya lama." Ujar Junghwan dengan wajah bersalah. Junkyu menggeleng sembari menguap.


" Gapapa. Lagian kenapa mendadak gitu sih? Bukannya gubernur yang mau ketemu kamu?" Ujar Junkyu sembari mengusap wajahnya.


Junghwan mengenakan seatbeltnya, menggeleng.


" Gatau. Tiba-tiba aja walikota dateng ke sekolah trus pengen ketemu. Katanya dia mau ngasih reward kalo aku berhasil bawa medali emas." Ujar Junghwan. Junkyu mengangguk, pemuda itu menstarter mobilnya.


" Mau ngejilat kali. Kan perusahaan papamu yang nyokong dia." Ujar Junkyu sembari tertawa remeh. Junghwan mengedikkan bahunya, dia nggak peduli masalah politik.



" Kayaknya ini udah telat banget." Keluh Junghwan saat mengecek arlojinya. Udah lewat 20 menit dari jadwal tandingnya Wonjin. Dan butuh waktu 30menit kalau tidak macet untuk mencapai International Arena tempat dimana turnament baseball itu berlangsung.


" Udah bilang ke Wonjin kalau bakalan telat?" Tanya Junkyu yang mulai fokus ke jalanan di depannya.


" Udah ku chat. Tapi nggak di bales." Ujar Junghwan sembari memeriksa kembali roomchatnya dengan sang kakak untuk memastikan. Tapi Wonjin memang belum membalasnya.


" Eh tapi tadi kak Eunsang ngechat bilang kalo dia mau liat pertandingan Wonjin hyung juga." Ujar Junghwan lagi.


" Yaudah coba chat Eunsang. Tanyain, Wonjin udah tanding belum."


Junghwan mengangguk dan mulai membalas chat Eunsang yang belum sempat di balasnya.



" Kamu udah makan belum?" Tanya Junghwan ke Junkyu sembari mengantongi ponselnya.



Junkyu mengangguk.




" Udah kok. Kamu gimana?"




" Udah juga." Jawab Junghwan pelan. Melihat kaos turtleneck Junkyu bikin Junghwan kepikiran.


" Sayang?" Panggil Junghwan. Junkyu melirik sekilas lalu kembali fokus ke jalanan.



" Apa?"



" Ada masalah nggak?" Tanya Junghwan hati-hati.



" Ada." Balas Junkyu singkat bikin Junghwan deg-degan.



" Apa?" Tanya Junghwan hampir tak terdengar. Tapi Junkyu belum sepenuhnya budeg , jadi dia masih bisa denger.



" Udah gapapa. Cuma mungkin Hyunjin masih marah sama kamu."



" Maaf."



" Kok maafnya ke aku?" Tanya Junkyu sembari tertawa pelan melihat wajah memelas kekasihnya.


" Kalo minta maaf ke bang Hyunjin sekarang yang ada aku bakalan di hajar sama dia." Ujar Junghwan. Dia bukannya takut, tapi dia benar-benar nggak enak sama Hyunjin.



ANDANTE | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang