9

1.1K 93 17
                                    

🔞
Please! Kalo kalian masih suci jangan baca ini! Ini mature banget. Skip aja!

 Skip aja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Junghwan mengelus pipi Junkyu dengan lembut. Mata keduanya tak berpaling kemanapun semenjak 15 menit yang lalu. Bahkan Junghwan menaikan suhu karavannya tanpa menatap sama sekali ke arah remote control yang di pegangnya demi beradu tatap dengan sang kekasih.

" Aku nggak pernah sebahagia ini sebelumnya." Ujar Junkyu pelan, tangannya ikut merambat mengelus rahang kokoh Junghwan dan mengelus surai coklat kekasihnya itu lembut. Junghwan memejamkan matanya saat Junkyu menyentuhnya dengan sangat lembut.

Junghwan menangkup tangan Junkyu yang kini mendekam di pipinya, merematnya lembut. Mata Junkyu kembali fokus menatap iris coklat cemerlang Junghwan yang sangat jernih sehingga Junkyu merasa ia ikut tenggelam hanya dengan menatapnya.

Junghwan pun ikut tenggelam dengan pesona Junkyu. Bungsu Huang itu menjelajahi setiap sudut wajah Junkyu, mengagumi setiap pahatan indah tuhan di wajah kekasihnya itu.

Saat tatapannya terhenti di bibir Junkyu yang masih merah mengkilap hasil perbuatannya tadi di luar sana, Junghwan kembali menurunkan wajahnya dan kembali merasakan hangat dan lembutnya bibir Junkyu.

Junghwan mengeratkan pelukannya di tubuh Junkyu, begitupun dengan Junkyu yang meremat dada piyama Junghwan saat merasakan sensasi liar merasuki tubuhnya saat lumatan dan lidah Junghwan mulai menyapa bibirnya. Sungguh, ini berbeda dari ciuman yang sebelumnya. Junghwan mulai menjilati bibirnya dengan candu dan di balas lenguhan pelan oleh Junkyu.

Junghwan masih mendominasi bibirnya dan sekarang malah di tambah dengan tangan Junghwan yang berbuku-buku kasar mulai menyusup ke piyamanya dan mengabseni punggungnya dengan rematan pelan. Junkyu semakin tidak mampu menahan ledakan hasratnya hingga kini Junkyu mulai membalas ciuman Junghwan.

Di sela ciumannya, Junghwan tampak tersenyum. Karna meskipun ciuman balasan Junkyu terasa sangat amatir, tapi ciumannya mampu menambah gairah Junghwan.

Junghwan membalik posisi Junkyu hingga Junkyu kini berada di bawah kungkungannya dengan ciuman keduanya yang sudah terlepas. Junkyu menatapnya sayu dengan bibir merah mengkilat, Junghwan tidak cukup tega untuk menyakiti sang kekasih dengan menggigit bibirnya.

Sepertinya kewarasan keduanya sudah menguap entah kemana.

Junghwan kembali merunduk untuk melumat bibir Junkyu dan mulai memaksakan lidahnya untuk memasuki mulut Junkyu. Junkyu hanya mengikuti nalurinya dan membiarkan lidah Junghwan menerobos mulutnya dan mengabseni deretan giginya dan memprovokasi lidahnya untuk saling membelit. Junghwan bahkan menghisap lidah Junkyu cukup lama membuat rahang Junkyu mulai terasa sakit.

Setelah puas mengoral mulut Junkyu, kini bibir Junghwan merambat ke telinga Junkyu dan mulai menjilati telinga yang lebih tua membuat Junkyu tak mampu lagi menahan desahannya. Junkyu mendesah keras saat Junghwan mengulum telinganya dan menjilati seisi telinganya. Junkyu semakin menggelinjang menahan kenikmatan.

ANDANTE | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang