6

803 120 30
                                    



" Kalian serius nggak mau ikut kita aja?" Tanya Renjun yang ikut keluar saat Junkyu dan Junghwan keluar dari mobilnya.


Junghwan menggaruk kepalanya pelan sembari melirik Junkyu.


" Junkyu yang mau. Aku nurut aja hyung." Jawab Junghwan.

" Junghwan pernah kasih liat foto pemandangannya kalo lewat sini, bagus banget. Sayang banget kalo di lewatin." Jawab Junkyu sembari mengenakan jaket orangenya.


" Yaudah. Asal jangan ngerepotin adek gue aja lo." Ujar Renjun ke Junkyu yang di hadiahi tatapan sinis Junkyu.


" Dih pacar gue juga. Serah gue dong." Jawab Junkyu sewot bikin Renjun gedeg.

" Pacar doang! Gue kakaknya!"


" Nggak gue restuin lo sama Jaemin mau?!"



Saat keduanya bertengkar, Junghwan lebih memilih mendekat ke arah Wonjin yang sedari tadi diam saja di sebelah mobil Renjun dengan pintu mobil masih terbuka lebar. Seragam baseball kebanggaannya melekat di tubuh mungil kakak keduanya itu.


" Gapapa kan sekali ini Renjun hyung dulu yang nemenin hyung?" Tanya Junghwan. Wonjin mengangkat wajahnya lalu balas menatap mata Junghwan yang menatapnya dengan tatapan khawatir. Wonjin mengangguk pelan.


" Senin nanti aku yang akan temenin dan nyemangatin hyung di pertandingan nanti." Ujar Junghwan lagi.


" Belum tentu menang juga." Jawab Wonjin pelan.

Meskipun suara Junkyu dan Renjun yang sedang bertengkar lebih mendominasi, tapi Junghwan dapat mendengar ucapan kakaknya itu.


" Jangan gitu. Harus menang! Dan setelah aku pulang camping nanti, hyung harus ceritain semuanya. Jangan tutupin apapun dari Junghwan. Mau ya?" Ujar Junghwan lagi sembari memegangi kedua lengan kurus Wonjin. Wonjin menatapnya ragu.


" Hyung gapapa Hwanie. Mending kamu have fun aja disini bareng Kak Junkyu. Gausah pikirin apapun."

Junghwan menggeleng.


" Pokoknya kasih tau yang sebenernya saat aku pulang nanti. Gamau tau. Kalau hyung gamau, aku yang bakalan datengin bang Minkyu, nanyain ke dia langsung."


" Jangan Junghwan. Jangan. Gausah. Hyung gapapa kok. Cuma cekcok dikit aja sama Minkyu." Wonjin menurunkan tangan Junghwan dari lengannya. Tapi Junghwan bergerak cepat menarik sang kakak dan menenggelamkan tubuh mungil sang kakak ke dalam pelukannya.


" Nggak boleh ada yang bikin hyungku bersedih kayak gini." Lirih Junghwan yang terdengar jelas di telinga Wonjin.



Wonjin balas memeluk Junghwan lebih erat. Lalu mengangkat wajahnya untuk menatap wajah sang adik dengan tatapan berterimakasih.


Junghwan menunduk, balas menatap Wonjin dan tersenyum.


" Selama ini aku yang selalu nemenin hyung setiap ada pertandingan." Gumamnya sedih.


" Udahlah. Gapapa. Sekarang kan udah ada Renjun hyung. Kamu seneng-seneng aja disana." Ujar Wonjin sembari memaksakan sebuah senyuman. Terlihat sekali kalau kakaknya itu sedang banyak fikiran. Meskipun cengeng dan suka ngambekan, bagi Junghwan, Wonjin itu adalah sosok yang ceria, jadi Junghwan tidak suka melihat kesedihan di wajah kakaknya itu.


Junghwan menangkup wajah mungil sang kakak dengan tangan besarnya lalu menunduk untuk mengecup dahi sang kakak.

" Ini sebagai jimat keberuntungan. Biar Wonjin hyung menang dan senin nanti aku bisa liat hyung tanding lagi." Ujar Junghwan pelan. Wonjin tersenyum, kali ini lebih lebar.

ANDANTE | HwankyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang