Junghwan segera berlari kecil ke arah sekelompok dokter koass yang tengah mengerubungi seorang dokter cantik di tengah-tengah lobi rumah sakit. Para calon dokter itu terlihat berebut mengajukan pertanyaan yang akan di jawab dengan sabar oleh si dokter.
Junghwan memperlambat langkahnya saat melihat dokter itu tersenyum dan para koass itu mulai membungkuk berterimakasih lalu secara beramai-ramai pula membubarkan diri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Dokter!" Panggil Junghwan.
Sang dokter itu langsung menoleh ke arah Junghwan yang berjarak 3 meter darinya itu . Aura berwibawa sang dokter itu seketika menguap ketika melihat Junghwan yang sedang tersenyum lebar ke arahnya.
" Junghwaaann!" Pekiknya dan langsung bergegas menghampiri Junghwan yang juga melangkah menghampirinya.
" Sore Dokter Lisa." Sapa Junghwan.
" Soree sayangkuu. Ututu kok makin gembul gini." Seru riang sang dokter muda sembari berjinjit mencubiti pipi Junghwan. Junghwan hanya tersenyum malu karna di perlakukan seperti anak kecil di hadapan orang banyak oleh sang dokter. Iya, sekarang Junghwan dan sang dokter cantik itu kini tengah jadi pusat perhatian karna sang dokter yang masih sibuk mengoceh riang mengomentari betapa lucunya Junghwan. Apalagi perbedaan tinggi badan keduanya yang cukup mencolok. Dokter Lisa seperti sedang berhadapan dengan seorang raksasa yang berseragam sekolah menengah atas.
Kalian bertanya-tanya kan kenapa Junghwan berani kalo sama Dokter Lisa? Ya karna Dokter Lisa ini adalah tangan kanan ibunya. Jadinya Junghwan bisa akrab dengan si dokter karna sering di sogok jajanan.
" Mama di ruangannya kan Dok?" Tanya Junghwan saat Dokter Lisa masih sibuk mencubiti pipinya.
Lisa segera menjauhkan tangannya dari Junghwan lalu mengangguk. Capek juga dia jinjit terus. Apalagi sang dokter cuma pake sepatu kanvas yang sama sekali nggak nolong tinggi badannya.
" Prof Byun ada di ruangannya. Ada hyungmu juga." Ujar Lisa. Junghwan mengerutkan keningnya.
" Siapa? Wonjin hyung?"
Dokter Lisa menggeleng.
" Bukan. Renjun."
" Tumben?"
Dokter Lisa menggeleng.
" Gatau juga. Tumben banget Renjun nyamperin Profesor ke rumah sakit. Biasanya kan kamu sama Wonjin yang sering kesini."
Junghwan mengangguk membenarkan, kakaknya itu emang serba cuek sama apapun. Berbanding terbalik sama dia dan Wonjin yang serba perhatian.
" Kalo gitu Junghwan ke mama dulu Dok." Ujar Junghwan.
" Ehh gamau ikut sama dokter dulu? Dokter mau ke cafetaria lho, beli cemilan."
