Hai! bagaimana kabar kalian hari ini?
Yukk lanjut... Masih part Gus Arham Mafiq bercerita ya.....*
**
"Baiklah nak, maaf dengan sangat saya harus menyampaikan semua ini. Anak saya sudah menjadi istri orang lain" seketika runtuh semua harapan saya.
Hilang semua angan-angan saya. Rencana yang sudah tertata rapi, kini hangus terlalap api.
Saya kembali menguatkan hati, mencoba untuk baik-baik saja.
"Terima kasih Bi, telah memberi kesempatan saya untuk mencintai putri Abi. Saya mohon maaf jika tak mampu menghalalkannya. Mohon maaf jika saya membiarkan perasaan ini terus bersarang. Saya sadar, mungkin ini teguran bagi saya yang terlalu mengharapkan cinta Putri Abi. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya Bi"
"Tak ada yang perlu dimaafkan nak, karena tak ada yang bersalah disini. Ini semua sudah sesuai rencana-Nya. Kita sebagai manusia hanya mampu berjalan diatasnya. Saya bangga dengan kamu, kamu mampu menyikapi dengan baik. Semoga kamu terus bersabar menghadapi kenyataan selanjutnya" ucap beliau menepuk pundak saya.
Tak lama pun saya memutuskan untuk kembali. Saya sengaja saat pulang dari Mesir tak pulang ke Madura, melainkan pulang ke rumah ummi Ariana.
Saya pulang dengan wajah yang berusaha tegar. Tak ada Malik disana, karena saat itu Malik masih tinggal di pondok. Dia nyantri sambil kuliah.
"Gimana leh?" Tanya Abah, saat tau saya sudah pulang dari rumah gadis itu.
"Saya sudah telat Bah"
"Telat gimana?"
"Waktu itu, saya memang tak melamarnya bah, saya takut memberi harapan kepada keluarganya. Saya juga takut saya tak mampu menunaikan janji saya. Nyatanya saya salah, bukan mereka yang mengharapkan saya, namun saya yang terlalu berharap terhadap mereka. Kini dia sudah dipersunting laki-laki lain"
"Sudah leh, mungkin dia bukan jodohmu. Sekarang perbaiki dirimu terlebih dulu. Perkara jodoh, Allah akan mendatangkan di waktu yang tepat. Sedangkan waktu yang tepat itu bukan sekarang"
"Nggih Bah, saya akan menyelesaikan S2 sembari menghilangkan sakit ini"
"Abah mendukung apapun yang akan kamu lakukan selanjutnya. Abah juga ga akan memaksa agar kamu segera menikah. Kamu tidak masalah kan leh, jika adikmu melangkahi kamu?" Canda Abah, ketika itu. Saya hanya tersenyum
"Tidak apa bah, jika Malik menikah terlebih dulu".
Ketika itu tak ada yang tahu siapa gadis yang saya cintai. Saya sengaja merahasiakannya.
Malamnya pun saya memutuskan untuk pulang ke Madura. Ummah sama sekali tak mengerti dengan apa yang terjadi pada saya, saya hanya menceritakan pada Abah.
Entah Abah bercerita pada ummi dan Ummah, saya pun tak tau. Yang pasti mereka tak ada yang membahas hal itu didepan saya.
Saya memutuskan untuk melanjutkan strata dua di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Tak ada yang tahu bagaimana saya bangkit dari sakit itu. Saya benar-benar menutupi masalah saya pada orang lain.
Suatu hari Malik mengunjungi saya di Surabaya, saya terkejut dengan kehadirannya.
"Mas, aku dapet beasiswa S2 di Mesir"
"Alhamdulillah Lik, aku juga seneng dengernya"
"Tapi.."
"Kenapa?"
"Za, ga mau aku nikahin secara resmi. Niatku, aku akan membawanya setelah menikah"
"Kenapa dia ga mau? Bukankah kalian sudah menikah secara agama? Itu artinya dia sudah tanggung jawab mu Lik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Addawaul Qalbi [END]
Misteri / Thriller"Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi padaku setelah hari ini. Tapi aku yakin Allah telah menciptakan takdir yang sangat indah untukku setelah semua cobaan yang kulewati" Zafira Nuril Ulya Rank #1 - Ketulusan #1 - Kesetiaan #1 - Keikhlasan #1...