12. Guessed Wrong

1.1K 183 40
                                    

Pagi ini aku dan Jeon sama-sama kesiangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini aku dan Jeon sama-sama kesiangan. Sebab semalam aku menjadi sulit untuk melanjutkan tidur, dan malah memperhatikan Jeon yang tengah menutup pelupuk matanya.

Namun beruntungnya, disaat aku terbangun, Jeon ikut terbangun. Mungkin sedikit terkejut dengan suaraku tadi, alhasil terlebih dulu aku memilih untuk membuatkannya sarapan dan bekal, selagi kelinci tengik itu tengah bersiap dengan pakaiannya.

Tak lama Jeon memunculkan presensinya dengan menuruni anak tangga, tepat disaat aku sudah selesai menyiapkan sarapan dan bekalnya.

Dan lagi, Jeon terlihat tergesa-gesa seperti kemarin. Membuatku dengan cepat mendekati keberadaannya untuk menyempatkan membuat simpul dasi dilehernya itu.

Tidak ada percakapan yang terjadi. Padahal semalam banyak sekali yang ingin aku tanyakan pada Jeon, namun sepertinya ini bukan waktu yang tepat. Dan mungkin saja aku hanya khawatir. Terlebih lagi melihat iras Jeon yang terlihat masih linglung karena lekas bergegas mandi sebelum benar-benar mengumpulkan kesadarannya.

“Sudah,” ucapku pelan. Aku sedikit mengangkat kepalaku untuk menatapnya, membuatku mendapati Jeon yang tengah mematri senyum tipis.

“Terima kasih, sayang. Aku berangkat dulu ya,” balas Jeon cepat. Berlalu ia menyempatkan diri untuk melayangkan kecupan kilas di dahiku.

Setelah itu Jeon melangkahkan tungkainya untuk segera keluar rumah, tanpa menyantap sarapan yang sudah aku buatkan.

Lagi, kami tidak sarapan bersama. Pun aku mengerti mungkin Jeon benar-benar kesiangan.

Aku mengantarnya sampai diambang pintu, memperhatikan tubuh tegap itu mulai memasuki mobil. Sampai kendaraan roda empatnya mulai berjalan meninggalkan perkarangan rumah, dan Jeon yang sempat melambaikan tangannya ke arahku. Lantas membuatku kembali memasuki rumah.

Melangkahkan tungkaiku mendekati meja makan, kedua manikku mendapati kotak bekal itu. Bekalnya tertinggal. Alhasil membuatku kembali melirik ke arah luar, berpikir untuk memanggil, tetapi tidak mungkin. Karena pasti, mobil Jeon sudah menjauh.

Akhirnya aku memutuskan untuk menaiki anak tangga, tujuanku memasuki kamar. Lebih tepatnya ke kamar mandi untuk menyegarkan diri, dan memikirkan apa yang akan aku lakukan hari ini.

•°••••°•

Selepas menghabiskan sarapanku. Aku mengurungkan niatku untuk ke toko bunga hari ini, dan memberi kabar kepada Yera jika nanti pukul satu siang aku tidak datang, itu tandanya aku tidak pergi ke toko.

Mungkin hari ini aku akan pulang ke rumah. Untuk membantu Vee menyiapkan pernikahannya yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

Atau mungkin, aku berkunjung ke kantor Jeon untuk membawakan bekalnya yang tertinggal?

Berlalu meraih ponsel, aku membuka fitur pesan dan mencari nama kelinci tengik itu, mengirimkan pesan untuk memberitahu bahwa bekalnya tertinggal dan aku akan mengatarnya. Setelah itu aku memilih untuk beranjak, meraih tas yang biasa aku bawa dan berlalu memasukkan kotak bekal itu ke dalam tas.

𝐁𝐨𝐭𝐡 𝐨𝐟 𝐔𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang